"Kami dapat mengatakan dengan jelas bahwa Rusia terlibat dalam aktivitas ini," tutur Pompeo, dilansir dari laman BBC pada Sabtu, 19 Desember 2020.
Rusia membantah keterlibatan apapun dalam serangan terhadap SolarWinds. Sementara Presiden AS Donald Trump mencoba meredam tingkat keparahan dari serangan ini, dengan mengatakan bahwa semuanya "sudah terkendali."
Tidak hanya itu, Trump juga meragukan peran Rusia dalam serangan terhadap SolarWinds, dan justru mengisyaratkan adanya keterlibatan Tiongkok.
Baca: Rusia Bantah Bayar Militan untuk Bunuh Pasukan AS
Serangan siber terhadap SolarWinds ditemukan pekan kemarin. Namun menurut sejumlah laporan, serangan itu sudah berlangsung selama berbulan-bulan.
Para peneliti di AS menamakan peretasan terhadap SolarWinds sebagai Sunburst. Mereka mengatakan, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari apa sebenarnya Sunburst.
Dalam sebuah wawancara radio pada Jumat kemarin, Pompeo meyakini bahwa Rusia telah meretas beberapa agensi pemerintah dan perusahaan swasta di AS. Pompeo juga meyakini serangan Rusia dilakukan di beberapa negara lain.
"Ada upaya signifikan dalam menggunakan perangkat lunak pihak ketiga untuk memasangkan kode di dalam sistem pemerintahan AS," sebut Pompeo.
Selain SolarWinds, Pompeo mengatakan serangan dari Rusia juga membidik Departemen Energi AS, Departemen Keuangan, Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan beberapa agensi federal lainnya.
"Rusia berusaha mengganggu kehidupan kita. Presiden Vladimir Putin masih tetap menjadi ancaman nyata (bagi kehidupan di AS)," ungkap Pompeo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News