"Ada juga satu ibu dengan dua anak yang sampai saat ini belum berhasil dihubungi. Mereka ada di Antalya. Kami sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat mengenai ibu dan anak ini," ucap Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan virtual kepada awak media.
"Di Diyarbakir, ada dua pekerja spa, yang juga belum bisa dihubungi. Di grup WhatsApp pekerja spa juga belum ada respons. Tim kami akan terus mencoba menghubungi," sambungnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dubes Iqbal bersama tim sedang bergerak menuju area-area terdampak bencana di Turki. Untuk proses evakuasi ini, tim KBRI Ankara dibagi 4 untuk mengevakuasi WNI dari Gaziantep, Kahramanmaras, Diyarbakir, Adana dan Hatay.
Di Gaziantep, KBRI Ankara berencana mengevakuasi 40 WNI yang rumahnya sudah hancur sama sekali akibat diguncang gempa. Terdampak beberapa mahasiswa WNI di sana, di mana asrama mereka juga hancur dan sudah tidak bisa ditempati.
Para WNI di Gaziantep harus dievakuasi ke Ankara karena tidak memiliki tempat tinggal tetap. Saat ini, ada WNI yang tinggal di masjid, stadion olahraga, dan tempat penampungan lainnya. Mereka semua diminta berkumpul di satu titik untuk nantinya dijemput tim KBRI Ankara.
Terdapat sekitar 140 orang WNI di Kahramanmaras. Sebanyak 100 dari mereka bisa ditampung di safe house, namun 40 lainnya telantar di lapangan dan akan dievakuasi ke Ankara. Untuk Diyarbarkir, ada 14 WNI yang dievakuasi.
"Di adana ada satu keluarga akan kita evakuasi. Sisanya di Hatay 9 WNI, 3 di antaranya ada yang patah tulang, salah satunya patah tulang punggung. Kita membawa ambulans," tutur Dubes Iqbal.
"Kita sudah coba merujuk ke rs setempat, tapi ternyata penuh. Jadi, kita putuskan untuk evakuasi dan dirawat di Ankara," pungkasnya.
Baca juga: 24 Jam Pascagema Perdana, Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Sentuh 4.365
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id