Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan tiga hal yang menjadi fokus Indonesia.
"Pertama, kerja sama dalam pelaksanaan reformasi multilateralisme," kata Retno dalam pernyataan pers virtual, Kamis, 21 September 2023.
Retno menekankan, untuk memastikan multilateralisme yang nantinya direformasi itu adalah multilateralisme yang inklusif dan setara.
"Yang berarti suara dan kepentingan negara berkembang harus masuk di dalamnya," lanjut dia.
Hal kedua adalah mengenai masalah solidaritas. Menurutnya, konteks solidaritas ini kepentingan dan suara Global South harus selalu diarusutamakan.
"Kita sampaikan bahwa dalam empat tahun berturut-turut, G20 presidensinya akan dipegang oleh negara dari Global South, yaitu: Indonesia pada tahun lalu, India, kemudian Brasil, dan kemudian Afrika Selatan," kata Retno.
"Dan dari pengalaman Indonesia dan India, kita membuktikan bahwa kita ternyata mampu untuk menjadi jembatan bagi terbangunnya sebuah konsensus untuk kerja sama," imbuhnya.
Sedangkan untuk fokus ketiga, Indonesia menyampaikan pentingnya kerja sama untuk mengarusutamakan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di semua forum.
Global Governance Group atau 3G adalah kelompok yang terdiri dari 30 negara anggota PBB. Tujuannya adalah memperkuat jejaring dan mendorong dialog dengan G20 dan negara PBB.
Tahun ini temanya adalah “Strengthening multilateralism to achieve SDGs".
"Ini tentunya sejalan dengan tema besar SMU PBB tahun ini untuk mendorong trust and solidarity dalam upaya mencapai SDGs," pungkas Retno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News