Dengan 68 persen dari 46.887 tempat pemungutan suara (TPS) melaporkan, Boric memperoleh 55 persen suara. Dibandingkan dengan 45 persen untuk lawannya, anggota parlemen Jose Antonio Kast.
Kast mengakui kekalahannya. Ia menelepon Boric untuk memberikan selamat kepada atas kemenangannya. Sementara itu, usai diumumkan menang, pendukung Boric berkumpul di pusat kota Santiago untuk merayakannya.
"Saya akan menjadi presiden dari semua orang Chile, untuk Anda yang memilih saya dan tidak," kata Boric (35), dilansir dari TRT World, Senin, 20 Desember 2021.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi tantangan yang luar biasa ini," lanjut dia.
Selama pidato kemenangannya, Boric mengatakan akan menentang inisiatif pertambangan yang menghancurkan lingkungan alam, termasuk proyek pertambangan besi, tembaga dan emas Dominga yang memiliki nilai hingga USD2,5 miliar.
Dia mengatakan pemerintahnya juga akan memperluas hak-hak sosial tetapi akan melakukannya dengan tanggung jawab fiskal dan menjaga ekonomi di negara penghasil tembaga utama dunia.
"Menghancurkan dunia berarti menghancurkan diri kita sendiri. Kami tidak ingin lebih banyak 'zona pengorbanan', kami tidak ingin proyek yang menghancurkan negara kami, yang menghancurkan komunitas dan kami mencontohkan ini dalam kasus yang simbolis: Tidak untuk Dominga," katanya .
Kast, yang memiliki sejarah membela kediktatoran militer Chili di masa lalu, unggul dalam putaran pertama pemungutan suara bulan lalu tetapi gagal mendapatkan mayoritas suara. Hal tersebut membuatnya kalah melawan Boric.
Baca: Senat Chile Tolak Makzulkan Presiden Terkait Pandora Papers
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
