Donald Trump di hari terakhir jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Foto: AFP
Donald Trump di hari terakhir jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Foto: AFP

Kalah Pemilu, Donald Trump Ingin Bentuk Partai Baru

Fajar Nugraha • 20 Januari 2021 21:42
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada awal kariernya dicalonkan oleh Partai Republik. Setelah kalah pemilu dari Joe Biden, Trump pun dikabarkan ingin keluar dari Partai Republik dan membentuk partai baru.
 
Kabar ini dilaporkan oleh The Wall Street Journal pada Selasa 19 Januari 2021 bahwa Trump telah membahas masalah tersebut dengan rekan-rekannya pada minggu lalu. Kabar menyarankan dia akan menyebutnya ‘Partai Patriot’.
 
Menurut the Wall Street Journal, tidak jelas seberapa serius presiden yang akan keluar tentang memulai partai baru. Kantor berita tersebut mencatat bahwa basis pendukung Trump yang luas tidak banyak terlibat dalam Partai Republik sebelum Trump menjadi calon presiden partai pada 2016.

Spekulasi telah berkembang mengenai apakah Trump akan mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada 2024. Jika dia melakukannya, itu secara efektif dapat mengecualikan kandidat Republik lainnya untuk mengejar kursi kepresidenan.
 
Secara tradisional, pihak ketiga gagal mendapatkan momentum yang cukup untuk menantang partai Demokrat dan Republik. Upaya ini kemungkinan akan sangat ditentang oleh kepemimpinan Republik, karena akan dilihat Trump menyedot dukungan untuk kandidat Republik lainnya.
 
Sejak kalah dalam pemilihan presiden, masa depan Trump setelah Gedung Putih dipertanyakan. Pada November, Axios melaporkan bahwa sekutu Trump ingin membeli jaringan berita konservatif Newsmax untuk bersaing dengan Fox News. Namun, Chief Executive Officer Newsmax Chris Ruddy membantah pembahasan semacam itu terjadi.
 
Upaya masa depan Trump di Washington kemungkinan akan menghadapi tantangan. Sidang pemakzulan Senatnya akan berlangsung setelah dia meninggalkan jabatannya, dan Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell yang akan keluar belum memutuskan apakah dia akan memilih untuk menghukum Trump.
 
McConnell pada Selasa menyalahkan truf karena memprovokasi kerumunan kekerasan yang masuk ke Capitol pada 6 Januari.
 
Anggota parlemen dari Partai Demokrat telah menyerukan agar Trump dilarang mencalonkan diri sebagai pejabat federal di masa depan. Pada Selasa, Nikema Williams memperkenalkan undang-undang untuk melarang Trump memasuki Gedung Capitol AS setelah masa kepresidenannya berakhir pada Rabu.
 
Pada dasarnya, Amerika Serikat hanya mengakui dua partai besar yakni, Partai Demokrat dan Partai Republik. Namun, ada beberapa partai kecil yang sempat turut serta dalam pemilu di Negeri Paman Sam.
 
Partai Libertarian mengikuti pemilu pada 2016 lalu dan mendapatkan dukungan 411.250 suara. Partai ini lebih mengedepankan kebijakan luar negeri yang non-intervensi.
 
Sementara partai lain adalah Partai Hijau yang mempromosikan eco-socialism. Arah politik partai ini lebih ke pemerhati lingkungan yang condong ke sayap kiri.
 
Terakhir adalah Partai Konstitusi, sebuah partai yang dikenal sangat condong ke sayap kanan dan nasionalisme Amerika. Partai ini sangat mengutamakan konstitusi AS dan didukung 100.000 suara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan