Kepala Asisten Kepolisian Houston Daryn Edwards mengatakan, petugas awalnya hanya melakukan penggeledahan biasa di sebuah rumah usai menerima laporan mengenai adanya seorang individu yang ditahan.
Namun saat polisi masuk ke rumah tersebut, terdapat sekelompok orang dewasa yang jumlahnya menapai lebih dari 90 orang. Sebagian besar dari mereka adalah laki-laki, yang langsung mendapat pertolongan usai mereka mengaku belum makan dan minum selama beberapa hari.
"Mereka mengenakan pakaian sederhana dan berhimpitan di dalam sana. Itulah kondisi saat kami menemukan mereka," ucap Edwards, dilansir dari laman Channel News Asia pada Sabtu, 1 Mei 2021.
Tidak ada anak-anak yang ditemukan dalam kumpulan 90 orang tersebut. Setidaknya beberapa dari mereka memperlihatkan gejala Covid-19 seperti demam dan kehilangan indera penciuman.
Semua orang di dalam rumah diberi alat pelindung diri dan kemudian dinaikkan ke bus. Belum diketahui hendak dibawa ke mana mereka semua.
Edwards mengatakan, mereka yang dinyatakan Covid-19 kemungkinan besar akan ditempatkan di lokasi karantina.
Hingga Jumat malam, Kepolisian Houston belum melakukan penangkapan apapun. Petugas menolak berkomentar lebih jauh, meski mengindikasikan kasus ini terkait erat dengan perdagangan manusia.
Baca: 20 Migran Tewas Setelah Dibuang ke Laut oleh Penyelundup Manusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News