Washington: Angka kasus harian dan rawat inap di Amerika Serikat (AS) terus menurun. Ini menunjukkan bahwa ancaman varian Omicron mulai melemah.
Mengacu pada data Johns Hopkins University, angka kasus pada Sabtu, 19 Februari 2022 berada sedikit di atas 100.000. Jumlah ini adalah penurunan tajam dari 800.850 kasus lima minggu lalu, 16 Januari 2022.
Di New York, jumlah kasus turun sebanyak lebih dari 50 persen dalam dua minggu terakhir.
"Saya pikir hal yang memengaruhi terjadinya penurunan, tentu saja, adalah Omicron mulai kehabisan orang untuk dijangkiti," kata Dr. Thomas Russo, profesor dan kepala departemen penyakit menular di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Biomedis Jacobs di Buffalo University, dilansir dari VOA, Senin, 21 Februari 2022.
Jumlah rawat inap karena covid-19 mengalami penurunan drastis dari rata-rata seminggu 146.534 pada 20 Januari menjadi 80.185 pada 13 Februari, diambil dari data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Pakar kesehatan masyarakat optimis akan melihat lebih banyak penurunan ke depannya dan negara beralih dari pandemi menjadi endemi yang lebih konsisten serta mudah diprediksi.
Namun, tingkat vaksinasi masih di bawah ekspektasi pakar. Kekhawatiran akan hal tersebut diperburuk dengan pencabutan pembatasan covid-19.
“Ada dua sisi dari koin Omicron,” kata Dr. William Schaffner dari Sekolah Kedokteran di Vanderbilt University.
“Sisi buruknya adalah menular ke banyak orang dan membuat mereka sakit ringan. Sisi baiknya adalah bisa menular ke banyak orang dan membuat mereka sakit ringan, karena dengan begitu, telah terbentuk kekebalan alami,” lanjut Schaffner.
Namun, Schaffner juga mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa negara telah berhasil melawan virus tersebut. Menurutnya, lebih baik penurunan angka dipantau untuk dapat bertahan untuk satu sampai dua bulan ke depan.
Banyak negara bagian telah mencabut beberapa pembatasan covid-19 dengan mengatakan mereka tidak lagi memperlakukan covid-19 sebagai pandemi. Tetapi sebagai krisis kesehatan masyarakat, alih-alih beralih ke kebijakan pencegahan.
"Ini bukan akhir dari covid-19, tetapi ini adalah akhir, atau tepatnya awal dari memperlakukan covid sebagaimana virus pernapasan musiman lainnya," kata Gubernur Utah Spencer Cox.
Pada Jumat, 18 Februari 2022, Boston mencopot peraturan yang mewajibkan warga dan staf untuk menunjukkan bukti vaksin saat mengunjungi tempat-tempat dalam ruangan.
“Kabar ini menunjukkan kemajuan yang telah kita capai dalam perjuangan melawan covid-19 berkat vaksin dan booster," tulis Wali Kota Boston Michelle Wu melalui Twitter (@wutrain).
Dr. Amy Gordon Bono, seorang dokter Nashville, memperingatkan bahwa sekarang bukan saat untuk mengurangi upaya meningkatkan vaksinasi, tetapi untuk menggandakannya. “Sebab, pada musim semi 2021 ketika vaksin semakin mudah diperoleh, AS bersemangat untuk mendeklarasikan kemerdekaan dari covid-19. Lalu terjadi lonjakan varian Delta dan Omicron,” kata Bono.
“Kita telah sangat menderita dan jika ada cara untuk membantu meredakan penderitaan di masa depan, itu adalah hidup di komunitas yang divaksinasi," imbuh Bono.
Profesor Russo dari Buffalo University menyebut adanya dua kemungkinan. Pertama, AS melewati musim semi dan musim panas dengan kekebalan yang masih kuat. Dia mengatakan bahwa dalam skenario itu, imunitas tersebut kemungkinan akan berkurang dan terjadi lonjakan kasus di bulan-bulan yang lebih dingin selama musim flu, tetapi mudah-mudahan bukan lonjakan yang parah.
Kedua, varian baru muncul dan mampu melawan dinding imunitas yang dibangun dari Omicron dan vaksinasi. Kemungkinan ini dikhawatirkan oleh para pakar kesehatan. (Kaylina Ivani)
Mengacu pada data Johns Hopkins University, angka kasus pada Sabtu, 19 Februari 2022 berada sedikit di atas 100.000. Jumlah ini adalah penurunan tajam dari 800.850 kasus lima minggu lalu, 16 Januari 2022.
Di New York, jumlah kasus turun sebanyak lebih dari 50 persen dalam dua minggu terakhir.
"Saya pikir hal yang memengaruhi terjadinya penurunan, tentu saja, adalah Omicron mulai kehabisan orang untuk dijangkiti," kata Dr. Thomas Russo, profesor dan kepala departemen penyakit menular di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Biomedis Jacobs di Buffalo University, dilansir dari VOA, Senin, 21 Februari 2022.
Jumlah rawat inap karena covid-19 mengalami penurunan drastis dari rata-rata seminggu 146.534 pada 20 Januari menjadi 80.185 pada 13 Februari, diambil dari data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Pakar kesehatan masyarakat optimis akan melihat lebih banyak penurunan ke depannya dan negara beralih dari pandemi menjadi endemi yang lebih konsisten serta mudah diprediksi.
Namun, tingkat vaksinasi masih di bawah ekspektasi pakar. Kekhawatiran akan hal tersebut diperburuk dengan pencabutan pembatasan covid-19.
“Ada dua sisi dari koin Omicron,” kata Dr. William Schaffner dari Sekolah Kedokteran di Vanderbilt University.
“Sisi buruknya adalah menular ke banyak orang dan membuat mereka sakit ringan. Sisi baiknya adalah bisa menular ke banyak orang dan membuat mereka sakit ringan, karena dengan begitu, telah terbentuk kekebalan alami,” lanjut Schaffner.
Namun, Schaffner juga mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa negara telah berhasil melawan virus tersebut. Menurutnya, lebih baik penurunan angka dipantau untuk dapat bertahan untuk satu sampai dua bulan ke depan.
Banyak negara bagian telah mencabut beberapa pembatasan covid-19 dengan mengatakan mereka tidak lagi memperlakukan covid-19 sebagai pandemi. Tetapi sebagai krisis kesehatan masyarakat, alih-alih beralih ke kebijakan pencegahan.
"Ini bukan akhir dari covid-19, tetapi ini adalah akhir, atau tepatnya awal dari memperlakukan covid sebagaimana virus pernapasan musiman lainnya," kata Gubernur Utah Spencer Cox.
Pada Jumat, 18 Februari 2022, Boston mencopot peraturan yang mewajibkan warga dan staf untuk menunjukkan bukti vaksin saat mengunjungi tempat-tempat dalam ruangan.
“Kabar ini menunjukkan kemajuan yang telah kita capai dalam perjuangan melawan covid-19 berkat vaksin dan booster," tulis Wali Kota Boston Michelle Wu melalui Twitter (@wutrain).
Dr. Amy Gordon Bono, seorang dokter Nashville, memperingatkan bahwa sekarang bukan saat untuk mengurangi upaya meningkatkan vaksinasi, tetapi untuk menggandakannya. “Sebab, pada musim semi 2021 ketika vaksin semakin mudah diperoleh, AS bersemangat untuk mendeklarasikan kemerdekaan dari covid-19. Lalu terjadi lonjakan varian Delta dan Omicron,” kata Bono.
“Kita telah sangat menderita dan jika ada cara untuk membantu meredakan penderitaan di masa depan, itu adalah hidup di komunitas yang divaksinasi," imbuh Bono.
Profesor Russo dari Buffalo University menyebut adanya dua kemungkinan. Pertama, AS melewati musim semi dan musim panas dengan kekebalan yang masih kuat. Dia mengatakan bahwa dalam skenario itu, imunitas tersebut kemungkinan akan berkurang dan terjadi lonjakan kasus di bulan-bulan yang lebih dingin selama musim flu, tetapi mudah-mudahan bukan lonjakan yang parah.
Kedua, varian baru muncul dan mampu melawan dinding imunitas yang dibangun dari Omicron dan vaksinasi. Kemungkinan ini dikhawatirkan oleh para pakar kesehatan. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News