Sejumlah jurnalis Figueroa mengadakan aksi unjuk rasa pada hari Sabtu kemarin. Mereka menuntut penyelidikan transparan atas kasus ini, sembari melampiaskan kemarahan atas bahaya yang dihadapi awak media di Meksiko, yang merupakan salah satu negara paling mematikan bagi jurnalis di dunia.
Mengutip dari voanews, Minggu, 28 April 2024, puluhan orang bergabung dalam demonstrasi mengenai pembunuhan Figueroa, yang selama ini bekerja meliput berita politik lokal dan memiliki banyak follower di media sosial.
Setelah menghilang pada Jumat pagi, Figueroa ditemukan tewas di dalam mobil di kampung halamannya di Huitzilac di Morelos, sebuah negara bagian di selatan Mexico City di mana kekerasan yang dipicu oleh narkoba merajalela.
Roberto Figueroa adalah jurnalis pertama yang dibunuh tahun ini di Meksiko, yang merupakan negara paling berbahaya bagi jurnalis di Belahan Barat dan memiliki jumlah jurnalis hilang terbanyak di dunia, menurut Committee to Protect Journalists, sebuah badan pengawas kebebasan pers.
Jaksa Meksiko menjanjikan penyelidikan serius, dan pemerintah negara bagian Morelos mengutuk keras pembunuhan tersebut.
Namun di negara di mana para aktivis pers mengatakan bahwa korupsi dan impunitas yang merajalela telah lama membahayakan wartawan, rekan-rekan Figueroa membawa tanda bertuliskan "Selidiki sekarang!." Teriakan yel-yel di luar kantor pemerintah di Morelos mengungkapkan hilangnya kesabaran para jurnalis terhadap pihak berwenang.
Nasib Jurnalis di Meksiko
"Baik pemerintah negara bagian maupun jaksa agung tidak melakukan apa pun untuk menghentikan kejahatan yang semakin meningkat," tulis Jaime Luis Brito, koresponden majalah sayap kiri Proceso dalam pernyataan protesnya."Tidak ada seorang pun di Morelos yang selamat. Setiap hari kami menghitung korban," sambungnya.
Media Meksiko mengatakan Figueroa diculik orang-orang bersenjata setelah mengantar putrinya ke sekolah di Huitzilac, yang berjarak sekitar 70 kilometer dari Mexico City. Para penculik menelepon keluarganya meminta uang tebusan sebagai ganti nyawanya, namun dia terbunuh meski istri Figueroa telah menyerahkan uang tebusan, kata laporan tersebut.
Polisi menemukan mayat Figueroa di sepanjang jalan tanah pada Jumat malam. Jaksa menolak membahas rincian atau kasus tersebut atau berspekulasi tentang siapa yang membunuhnya dan mengapa.
Para pekerja media sering menjadi sasaran di Meksiko, seringkali sebagai bentuk pembalasan langsung atas pekerjaan mereka yang meliput topik-topik seperti korupsi dan penyelundup narkoba yang terkenal kejam di negara tersebut.
Baca juga: Jurnalis Tewas Tertembak di Meksiko, Korban Kelima Sepanjang 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News