"Fakta pembahasan kemungkinan pengiriman kontingen tertentu ke Ukraina dari negara-negara NATO merupakan elemen baru yang sangat penting," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada awak media saat menanggapi pernyataan Macron.
"Dalam hal ini, kita perlu membicarakan bukan tentang kemungkinannya, tapi tentang keniscayaan (konflik langsung dengan NATO)," sambung dia, saat menjawab pertanyaan tentang konflik langsung Rusia-NATO jika aliansi tersebut mengirim pasukannya ke Ukraina.
Mengutip dari La Prensa Latina, Peskov mengatakan negara-negara anggota NATO harus "menilai" apakah konflik dengan Rusia "sesuai dengan kepentingan mereka dan kepentingan rakyat mereka."
Senin kemarin, Macron mengatakan bahwa mengalahkan Rusia di Ukraina "sangat diperlukan demi keamanan dan stabilitas Eropa" di tengah permintaan mendesak untuk menambah senjata dari Kyiv.
"Tidak ada konsensus saat ini untuk mengirim pasukan ke lapangan. Tapi dari segi dinamika, tidak boleh ada (opsi) yang bisa dikesampingkan," tutur Macron, merujuk pada kemungkinan mengirim pasukan ke Ukraina.
"Kami akan melakukan segala yang kami harus lakukan agar Rusia tidak menang," lanjutnya.
Moskow menegaskan selama berbulan-bulan bahwa pihaknya tidak hanya berperang melawan Ukraina, tetapi juga menghadapi mesin-mesin perang NATO.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menuduh Amerika Serikat (AS) secara artifisial memperpanjang konflik di Ukraina dengan memasok senjata berat ke Kyiv dalam upaya mencapai "kekalahan strategis Rusia."
Baca juga: Sekjen NATO Tegaskan Tak Berencana Kirim Pasukan ke Ukraina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News