Dalam wawancara dengan CBS News, Erdogan mengatakan Turki akan membuat keputusan seputar sistem pertahanan secara independen tanpa intervensi pihak mana pun.
Berbicara kepada koresponden Margaret Brennan di New York pekan kemarin, Erdogan menjelaskan bahwa Turki tidak mendapat opsi untuk membeli misil Patriot buatan AS, dan Washington juga tidak kunjung mengirim pesawat jet tempur F-35 meski sudah menerima pembayaran USD1,4 miliar.
Dilansir dari laman Al Jazeera, pernyataan Erdogan ini disampaikan dalam sebuah bagian naskah dari wawancara penuh yang akan dirilis pada hari Minggu ini, 26 September 2021.
Turki didepak dari program jet tempur F-35, dan jajaran petinggi pertahanannya dijatuhi sanksi usai Ankara membeli sistem pertahanan misil S-400.
AS menentang keras pembelian S-400 karena dianggap sebagai ancaman terhadap F-35. Turki menegaskan S-400 dapat digunakan secara independen tanpa perlu diintegrasikan ke NATO, sehingga tidak akan memicu risiko keamanan kepada negara-negara anggotanya, termasuk AS.
Tahun lalu, AS menjatuhkan sanksi kepada Turki atas pembelian S-400 dengan menggunakan aturan yang dibuat di tahun 2017 terkait pengaruh Rusia. Sanksi terhadap Turki tersebut merupakan kali pertamanya aturan bernama CAATSA itu dipakai.
Meski mendapat sanksi, Erdogan berkukuh tetap melanjutkan pembelian S-400. Kini, ia bahkan mewacanakan membeli tambahan S-400. "Tentu saja, tentu saja iya," ucap Erdogan saat ditanya Brennan mengenai apakah Turki akan membeli lebih banyak S-400.
Baca: Erdogan Konfirmasi Turki Telah Uji Coba Sistem S-400
Kepada media Turki, Erdogan pernah berkata bahwa Ankara akan membeli sistem pertahanan misil baru jika memang dibutuhkan. Ia juga menyebut saat ini Turki sedang mengembangkan sistem pertahanan misil buatan dalam negeri.
Mengenai S-400 ini, Erdogan dijadwalkan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada 29 September mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News