Menurut pelaksana tugas Menteri Pertahanan AS Christopher Miller, sejauh ini tidak terdeteksi adanya ancaman serangan orang dalam.
"Merupakan hal normal untuk memeriksa semua personel militer dalam acara keamanan berskala besar. Meski tidak ada data intelijen yang mengindikasikan ancaman serangan orang dalam, kami ingin memastikan segalanya demi mengamankan ibu kota," tutur Miller, dikutip dari laman Metro.us pada Selasa, 19 Januari 2021.
"Saya berterima kasih kepada FBI yang telah membantu memeriksa lebih dari 25 ribu personel Garda Nasional," sambungnya.
Baca: Pentagon Antisipasi 'Serangan Orang Dalam' saat Pelantikan Biden
Sebelumnya, militer AS mengonfirmasi sedang berkoordinasi dengan FBI mengenai potensi adanya serangan orang dalam. Pemeriksaan tidak hanya dilakukan terhadap jajaran Garda Nasional, tapi juga di kalangan Pasukan Pengaman Presiden AS atau Secret Service.
Saat ditanya mengapa pemeriksaan ini harus dilakukan ke tiap-tiap personel keamanan yang dipanggil ke Washington DC, pelaksana tugas kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri AS Peter Gaynor mengatakan bahwa hal tersebut "dianggap FBI dan agensi lainnya sebagai langkah tepat."
Ia mengatakan kepada kantor berita Fox News bahwa dirinya tidak melihat adanya satu pun bukti mengenai potensi ancaman serangan orang dalam menjelang pelantikan Biden. Namun Gaynor mengatakan bahwa otoritas AS tidak ingin mengambil risiko dalam mengamankan proses transisi kekuasaan di AS.
Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris akan resmi dilantik di area Capitol pada 20 Januari besok. Petahana Donald Trump tidak akan hadir dalam pelantikan, sementara wapres Mike Pence dijadwalkan datang bersama beberapa mantan presiden AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News