Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin. Foto: AFP
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin. Foto: AFP

Menhan AS Pertanyakan Penumpukan Pasukan Rusia di Dekat Ukraina

Medcom • 18 November 2021 12:27
Washington: Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin mengatakan pada Rabu, 17 November 2021, para pejabat AS tidak yakin mengapa Presiden Rusia, Vladimir Putin membangun pasukan militer di dekat perbatasan dengan Ukraina Timur. 
 
Dilansir dari Al Arabiya, Kamis, 18 November 2021, AS melihat hal tersebut sebagai contoh lain dari gerakan militer yang mengganggu. Mereka pun menuntut penjelasan Rusia.
 
“Kami akan terus meminta Rusia untuk bertindak secara bertanggung jawab dan lebih transparan dalam membangun pasukan di sekitar perbatasan Ukraina,” kata Austin dalam konferensi pers Pentagon.

“Kami tidak yakin persis apa yang dilakukan oleh Putin. Terserah,” pejabat berusia 68 tahun tersebut mengatakan.
 
Austin pun menjelaskan, penumpukan pasukan mendapat perhatian Pentagon dan Rusia harus lebih transparan tentang apa yang mereka lakukan.
 
“Yang paling meresahkan tentang itu adalah bahaya yang ditimbulkannya bagi komunitas internasional,” ujar Austin. 
 
“Itu merusak stabilitas strategis, dan seperti yang Anda tahu, ada ladang puing di sana sekarang yang akan ada di sana selamanya. Dan itu adalah masalah keamanan. Jadi kami akan meminta Rusia untuk bertindak lebih bertanggung jawab ke depan,” tambahnya.
 
Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa mengkonfirmasi, menghancurkan satelit mati yang telah mengorbit sejak 1982. 
 
Namun, Rusia bersikeras “AS tahu pasti bahwa fragmen yang dihasilkan, dalam hal waktu uji dan parameter orbit, tidak dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi stasiun orbit, pesawat ruang angkasa, dan aktivitas luar angkasa.” Negeri Beruang Merah pun menyebut pernyataan pejabat AS “munafik.”
 
Penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina disebut berpotensi menjadi perhatian yang lebih besar. Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pekan lalu, sekitar 90 ribu tentara Rusia ditempatkan tidak jauh dari perbatasan dan di sejumlah daerah yang dikuasai pemberontak di timur Ukraina.
 
Rusia pun telah mendukung pemberontakan separatis di timur Ukraina, yang meletus tak lama setelah pencaplokan Semenanjung Krimea oleh Rusia pada 2014. Insiden tersebut telah menewaskan lebih dari 14 ribu orang.
 
Awal 2021, penumpukan besar-besaran pasukan Rusia di barat Rusia diketahui menimbulkan kekhawatiran di Ukraina dan di Barat. Hal ini memicu kekhawatiran akan eskalasi permusuhan. 
 
Para pejabat Rusia mengatakan, pasukan itu dikerahkan untuk pelatihan. Mereka menjadi sebagai bagian dari berbagai langkah guna melawan ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh pengerahan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di dekat perbatasan Rusia. (Nadia Ayu Soraya)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan