Pendeta Yahudi Zsolt Balla mencatat sejarah dengan bergabung militer Jerman. Foto: CNN
Pendeta Yahudi Zsolt Balla mencatat sejarah dengan bergabung militer Jerman. Foto: CNN

Pertama Setelah 90 Tahun, Pendeta Yahudi Gabung dengan Militer Jerman

Fajar Nugraha • 21 Juni 2021 11:51
Berlin: Seorang pendeta Yahudi mencatat sejarah dengan bergabung militer Jerman. Sebelumnya tidak ada orang Yahudi yang bergabung militer, sejak Adolf Hilter mengusir mereka.
 
Selama lockdown covid-19 di Jerman, Rabi Zsolt Balla mendapatkan pengikut setia online melalui layanan doa streaming langsung di Facebook.
 
Sekarang, ketika negara itu mulai terbuka, dia mengambil pekerjaan yang sebelumnya tak terbayangkan sebagai kepala rabi militer Jerman, yang pertama dalam hampir 90 tahun.

Menariknya dia bahkan tidak tahu bahwa dia adalah orang Yahudi dan putra seorang penyintas Holocaust sampai dia berusia sembilan tahun. Seorang rabi yang dengan bangga bergabung dengan tentara Jerman, setelah delapan dekade Nazi mengatur Holocaust adalah momen yang sangat simbolis bagi komunitas Yahudi.
 
Balla akan dilantik di sebuah sinagoga di Leipzig, Jerman timur, pada Senin. Para pejabat berharap pengangkatannya akan menyoroti wajah terbuka dan beragam angkatan bersenjata modern negara itu, Bundeswehr.
 
Tapi itu datang dengan latar belakang serangkaian skandal ekstremis sayap kanan dalam militer dan polisi Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Ditambah lagi tengah meningkatnya tingkat antisemitisme di seluruh negeri.
 
Tahun lalu pasukan komando elit militer -,yang dikenal sebagai KSK,- sebagian dibubarkan setelah sebuah laporan menemukan ekstremisme sayap kanan dalam jajarannya. Meskipun Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer mengumumkan pada Selasa bahwa unit yang direformasi akan terus berlanjut, meskipun ada seruan untuk pembubaran.
 
Satuan elit polisi negara bagian terpisah -,disebut SEK,- dibubarkan pekan lalu setelah petugasnya diduga memuliakan Nazi dalam grup obrolan online.
 
“Saya pikir setiap orang yang bertanggung jawab harus khawatir tentang masalah ini,” ujar Rabi Balla, tentang ekstremisme di angkatan bersenjata Jerman.
 
Para rabi militer tidak akan menyelesaikan setiap masalah dalam satu minggu. Kita harus bekerja dengan visi untuk masa depan, tentang bagaimana kita ingin masyarakat Jerman dan Bundeswehr terlihat dalam satu dekade,” tuturnya kepada CNN.
 
Balla akhirnya akan menjadi salah satu dari 10 rabi yang memberikan pelayanan pastoral bagi sekitar 80 hingga 300 tentara Yahudi yang saat ini bertugas di Bundeswehr. Estimasi didasarkan pada pengungkapan sukarela.
 
Sama seperti pendeta Kristen, para rabi akan mengadakan layanan keagamaan dan menawarkan konseling -,terbuka untuk tentara dari semua agama,- yang Balla harapkan akan menjadi "bagian dari pendidikan etika semua tentara di Bundeswehr." Saat ini ada pendeta Katolik, Protestan dan Yahudi di militer Jerman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan