"Tinggalkan Fifth Precinct sekarang juga, sehingga petugas dapat membersihkan wilayah tersebut dan menegakkan aturan jam malam. Sebanyak 350 petugas gabungan berada di area tersebut," tulis Departemen Keamanan Publik Minnesota via Twitter, dikutip dari CNN, Sabtu 30 Mei 2020.
Peringatan untuk membubarkan diri disampaikan saat para pengunjuk rasa melanggar aturan jam malam di Minneapolis dan St. Paul yang mulai diberlakukan pada Jumat 29 Mei pukul 20.00 waktu setempat.
Sara Sidner dari CNN melaporkan, gas air mata dan peluru karet digunakan polisi dalam upaya membubarkan massa. Ratusan polisi menyisir dari satu sudut jalan ke sudut lainnya dalam membongkar barikade yang dibuat sekelompok demonstran.
Dalam bentrokan, para pedemo terdengar meneriakkan, "saya tidak bisa bernapas" -- kata-kata Floyd saat lehernya ditindih polisi bernama Derek Chauvin di Minneapolis pada Senin 25 Mei.
"Orang-orang di sini berkata, 'kami tidak akan berhenti berjuang, karena banyak yang merasa tidak didengar, dan sekarang mereka hanya ingin menumpahkan seluruh emosi,'" lapor Sidner dari Minneapolis.
Sebelumnya, Gubernur Minnesota Tim Walz mengecam keras sekelompok pengunjuk rasa yang merusak sejumlah properti dan juga menjarah pertokoan dalam gelombang aksi protes mengecam kematian Floyd. Menurutnya, aksi semacam itu sudah jauh melenceng dari ekspresi kekecewaan atas meninggalnya Floyd.
"Ini bukan soal kematian George, juga bukan soal kesetaraan, tapi soal kekacauan," ujar Walz dalam sebuah konferensi pers dalam merespons aksi kekerasan di seantero Minneapolis.
Wali Kota Minneapolis Jacob Frey meminta para pengunjuk rasa untuk menahan diri dan tidak merusak apapun. Ia mengaku sama-sama merasakan rasa sakit atas kematian Floyd, namun kerusuhan tidak boleh sampai terjadi.
"Kita bisa lebih baik dari ini. Membakar kota kalian bukan tindakan terhormat, begitu juga dengan perilaku penjarahan," ungkap Frey.
"Jika kalian memiliki teman yang sedang berada di luar sana, tolong panggil dan minta mereka untuk pulang. Di sana tidak aman. Lakukan hal yang benar sekarang juga," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News