Ia juga menyerukan "negara-negara demokratik" untuk tidak bergantung pada pasokan gas dari Rusia.
Truss mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 akan menjadi kegiatan "unjuk persatuan antar negara-negara berhaluan serupa dalam menentang agresi (Rusia) dan menghormati Ukraina."
Pernyataan Truss disampaikan di saat Rusia dikabarkan masih menyiagakan pasukan militer dalam jumlah signifikan di dekat perbatasan Ukraina.
Dikutip dari DW, Truss mengatakan menginvasi Ukraina akan menjadi sebuah "kesalahan strategis" yang dipastikan memicu "konsekuensi berat" bagi Moskow. Sebelumnya, Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berencana menjatuhkan sanksi kepada Rusia jika Negeri Beruang Merah itu berani menginvasi Ukraina.
Masih seputar Rusia, Truss ingin memasttikan bahwa negara-negara demokratik dapat menemukan alternatif dari pasokan gas asal Rusia. Pernyataan ini disampaikan menyusul kekhawatiran AS atas proyek pipa Nord Stream 2 yang membentang dari Rusia menuju Jerman.
"Sejumlah keputusan telah dibuat mengenai upaya memperoleh energi murah untuk kepentingan jangka pendek, yang sayangnya memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kebebasan dan demokrasi," tutur Truss.
"Kita tidak boleh mengulang kesalahan seperti itu lagi," sambungnya.
KTT G7 adalah pertemuan jajaran diplomat tinggi antara Inggris, AS, Kanada, Prancis, Jerman, Italia dan Jepang. Untuk kali pertama, jajaran menteri ASEAN akan hadir dalam KTT G7 pada hari Minggu besok.
Korea Selatan, Australia, Afrika Selatan dan India juga akan berpartisipasi sebagai "tamu" yang sudah dipilih oleh Inggris.
Selain Rusia, topik yang akan didiskusikan di KTT G7 meliputi vaksin Covid-19, perubahan iklim, ketegangan Balkan Barat, Afghanistan dan Korea Utara.
Baca: Menkeu Inggris Desak G7 Kerja Sama Atasi Kesulitan Rantai Pasokan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News