Presiden AS Joe Biden berbicara kepada awak media di Maryland, 28 Januari 2022. (SAUL LOEB / AFP)
Presiden AS Joe Biden berbicara kepada awak media di Maryland, 28 Januari 2022. (SAUL LOEB / AFP)

Biden Serukan Pembebasan Tahanan Jika Taliban 'Mengharapkan Legitimasi'

Willy Haryono • 31 Januari 2022 08:32
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan Taliban untuk "segera membebaskan" Mark Frerichs, seorang warga AS yang diyakini sebagai tahanan terakhir kelompok tersebut di Afghanistan. Peluang mengenai pengakuan AS atas kepemimpinan Taliban di Afghanistan tidak akan pernah muncul ke permukaan sebelum Frerichs dibebaskan.
 
Pengumuman Biden disampaikan menjelang dua tahun peringatan diculiknya Frerichs, seorang veteran Angkatan Laut AS yang menghabiskan satu dekade bekerja sebagai insinyur sipil di Afghanistan.
 
"Taliban harus segera membebaskan Mark sebelum mereka dapat berharap akan adanya semacam legitimasi. Hal ini tidak dapat dinegosiasikan," tegas Biden, dilansir dari TRT World, Senin, 31 Januari 2022.

"Mengancam keselamatan warga AS atau warga sipil mana pun merupakan hal yang tidak dapat diterima. Secara spesifik, menyandera seseorang merupakan perbuatan keji dan pengecut," sambungnya.
 
Pemerintah AS telah menyelesaikan penarikan pasukan dari Afghanistan pada Agustus 2021, mengakhiri perang berkepanjangan di negara tersebut yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade. Setelah pasukan AS pergi, Taliban pun mulai menjalankan pemerintahan Afghanistan.
 
Washington berulang kali mengatakan kepada Taliban bahwa mereka harus "meraih" sendiri legitimasi sebelum bisa mendapat pengakuan komunitas internasional.
 
Baca:  Biden Tegaskan Pengakuan AS terhadap Taliban 'Masih Sangat Jauh'
 
Menurut beberapa laporan, tim negosiator Taliban mengindikasikan keinginan untuk melakukan pertukaran tahanan, yakni menukar Mark Frerichs dengan Bashir Noorzai -- seorang rekan dekat Taliban yang divonis hukuman penjara seumur hidup di AS atas penyelundupan heroin.
 
Namun sejauh ini, AS terlihat belum menunjukkan ketertarikan ke arah pertukaran tahanan.
 
Saudari Frerichs, Charlene Cakora, memohon kepada Biden untuk segera mengupayakan pembebasannya. "Setiap harinya, Mark terus berada dalam bahaya," tulis Cakora dalam sebuah opini di The Washington Post.
 
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri dan sejumlah pejabat tinggi AS lainnya terus mengupayakan pembebasan Mark Frerichs. "Mereka terus menekan Taliban untuk membebaskannya," sebut Psaki.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan