Seorang prajurit Ukraina berjalan melewati kendaraan militer Rusia yang rusak di Kharkiv, 7 Maret 2022. (Sergey BOBOK / AFP)
Seorang prajurit Ukraina berjalan melewati kendaraan militer Rusia yang rusak di Kharkiv, 7 Maret 2022. (Sergey BOBOK / AFP)

4 Syarat Utama Rusia untuk Akhiri Operasi Militer di Ukraina

Willy Haryono • 08 Maret 2022 15:58
Moskow: Juru bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa Moskow baru akan menghentikan aksi militer di Ukraina jika Kiev memenuhi empat syarat utama. Pernyataan disampaikan Peskov dalam wawancara pada Senin kemarin, dengan menekankan bahwa Rusia dapat "segera mengakhiri perang" jika Ukraina bersedia memenuhi keempat syarat itu.
 
Empat syarat itu adalah perjanjian netralitas yang dapat menghalangi Ukraina bergabung dengan NATO, mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia, mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah independen, dan menghentikan semua aksi militer.
 
Peskov mengatakan, tim negosiator Ukraina sudah menerima informasi bahwa "semua (peperangan) ini dapat dihentikan dalam waktu singkat" jika keempat syarat itu dipenuhi.

"Kami sedang berusaha menyelesaikan demiliterisasi di Ukraina. Hal utama adalah, Ukraina harus menghentikan aksi militer. Saat dihentikan, maka tidak akan ada orang yang melepaskan tembakan," tutur Peskov, dikutip dari newsweek, Senin, 7 Maret 2022.
 
"Kami juga berbicara bagaimana mereka harus mengakui Krimea sebagai teritori Rusia, dan juga mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai negara independen. Sudah, itu saja. (Peperangan) dapat berhenti dalam sekejap," sambungnya.
 
Mengenai perjanjian netralitas, Rusia meminta Ukraina melakukan amandemen konstitusi agar tidak dapat bergabung dengan blok apa pun, termasuk NATO.
 
Baca:  Strategi NATO Hadapi Rusia, Jet Tempur Prancis Patroli di Atas Polandia
 
Sejauh ini otoritas Ukraina belum merespons empat syarat utama Rusia. Pernyataan Peskov menekankan kembali sikap Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu adalah sebuah "operasi militer khusus" untuk melucuti Ukraina dan menahan para pemimpinnya yang diklaim sebagai neo-Nazi.
 
Ukraina dan negara-negara Barat menyebut pernyataan Rusia tersebut adalah alasan palsu untuk membenarkan invasi.
 
Sebelumnya pada Senin, Kiev mengecam tawaran Moskow untuk mengizinkan warga Ukraina melarikan diri ke Rusia atau Belarusia. Menurut Ukraina, tawaran itu merupakan sesuatu yang "amoral" dan hanya mengeksploitasi penderitaan masyarakat sipil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan