Presiden Biden dalam sebuah pernyataan pada Senin malam, dengan mengatakan bahwa “kami yakin kemungkinan besar warga Amerika termasuk di antara mereka yang ditahan oleh Hamas.”
“Saya telah mengarahkan tim saya untuk bekerja dengan rekan-rekan Israel dalam setiap aspek krisis penyanderaan, termasuk berbagi informasi intelijen dan mengerahkan para ahli dari seluruh pemerintahan Amerika Serikat untuk berkonsultasi dan memberi saran kepada rekan-rekan Israel mengenai upaya pemulihan sandera,” kata Biden, seperti dikutip The New York Times, Selasa 10 Oktober 2023.
“Ini bukanlah sebuah tragedi,” kata Biden dalam pernyataannya.
“Hubungan antara Israel dan Amerika Serikat sangat erat. Hal ini bersifat pribadi bagi banyak keluarga Amerika yang merasakan kepedihan akibat serangan ini serta luka yang ditimbulkan oleh antisemitisme dan penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi selama ribuan tahun,” ungkap Biden.
Dia mencatat bahwa departemen kepolisian di seluruh Amerika Serikat “telah meningkatkan keamanan di sekitar pusat-pusat kehidupan Yahudi, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri, Biro Investigasi Federal, dan mitra penegakan hukum federal lainnya memantau dengan cermat setiap ancaman dalam negeri sehubungan dengan serangan di Israel”.
Sejumlah warga Amerika yang mengunjungi Israel selama serangan itu, termasuk dua anggota parlemen –,Senator Cory Booker dari New Jersey dan Rep. Dan Goldman dari New York,– dapat meninggalkan negara itu pada akhir pekan. Biden mengarahkan warga Amerika yang berusaha meninggalkan Israel untuk mencari “penerbangan komersial dan opsi darat” yang tersisa dan mendesak semua warga negara Amerika di Israel “harap juga mengambil tindakan pencegahan yang masuk akal di hari-hari mendatang dan mengikuti panduan dari otoritas setempat.”
Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam panggilan telepon pada hari Minggu, di mana mereka membahas sandera yang diambil oleh Hamas, serta bantuan militer apa yang dapat diberikan oleh Amerika Serikat.
Pentagon mengumumkan pada hari yang sama bahwa mereka mengirimkan amunisi tambahan ke Israel dan memindahkan lebih banyak kapal perang Angkatan Laut, termasuk kapal induk, dan pesawat tempur lebih dekat ke Israel untuk menunjukkan dukungan. Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan, Amerika Serikat berupaya memenuhi beberapa permintaan khusus bantuan militer dari Israel, tanpa memberikan rinciannya.
Pada Senin, para pejabat Departemen Pertahanan mengatakan Pentagon telah menawarkan bantuan pasukan Operasi Khusus AS untuk perencanaan dan pengawasan dalam setiap upaya pemulihan sandera. Juru bicara Gedung Putih juga mengklarifikasi bahwa pemerintah AS tidak yakin warga Amerika ditahan.
“Kami tidak dapat memastikan bahwa mereka memang menyandera,” kata John Kirby, juru bicaranya, kepada wartawan. Ada, katanya, warga Amerika yang belum ditemukan dan mungkin ditawan.
Dalam pernyataannya pada hari Senin, Biden menyinggung serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, dan menyatakan penyesalannya atas kematian lebih banyak orang Amerika dalam serangan ekstremis.
“Kami ingat penderitaan akibat diserang oleh teroris di dalam negeri, dan warga Amerika di seluruh negeri bersatu melawan tindakan jahat yang sekali lagi merenggut nyawa orang Amerika yang tidak bersalah,” kata Biden.
“Ini sungguh sebuah kebiadaban,” tegas Biden.
Gedung Putih akan diterangi dengan warna biru dan putih bendera Israel pada Senin malam untuk menyatakan solidaritas terhadap Israel. Ini akan menjadi landmark terbaru di seluruh dunia yang mendapat penerangan seperti itu, antara lain Empire State Building di New York, Brandenburg Gate di Berlin, dan Sydney Opera House di Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News