Berdasarkan laporan kantor berita Wall Street Journal (WSJ), disebutkan bahwa badan-badan intelijen itu juga menemukan fakta bahwa Hamas masih memiliki cukup persenjataan untuk terus menyerang pasukan Israel.
Bahkan, kata WSJ, Hamas masih bisa meluncurkan roket ke Israel selama berbulan-bulan. "Para pejuang Hamas mungkin harus memikul lebih banyak tugas karena mereka kehilangan rekan-rekannya," lapor WSJ, dikutip oleh Al Jazeera, Minggu, 21 Januari 2024.
"Mereka juga telah mengubah taktik operasional untuk menyesuaikan diri," lanjut WSJ.
Laporan itu juga mengatakan bahwa sekitar 16.000 pejuang Hamas telah terluka, dan setengah dari mereka tidak akan kembali ke medan perang. Mereka yang akan kembali berperang jumlahnya diperkirakan antara 10.500 dan 11.700.
Saat ini, lebih dari 24 ribu orang tewas di Gaza akibat serangan Israel pada 7 Oktober lalu. Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Israel mengaku tidak menargetkan warga sipil, tapi hanya pejuang Hamas. Namun selama ini Israel dikenal tidak segan dalam membombardir rumah sakit, sekolah, hingga kamp pengungsi.
Baca juga: Ribuan Warga Israel Desak Mundur Netanyahu Turun dan Gelar Pemilu Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News