Otoritas Yunani mengatakan ada delapan kru di dalam pesawat tersebut, dan juru bicara Kementerian Ukraina mengonfirmasi bahwa semuanya adalah warga negara Ukraina.
Menteri Pertahanan Serbia Nebojsa Stefanovic mengatakan bahwa pesawat tersebut mengangkut 11,5 ton produk untuk industri pertahanan. Ia mengatakan bahwa pembeli dari kargo tersebut adalah Kemenhan Bangladesh.
Stefanovic juga mengonfirmasi bahwa semua kru di dalam pesawat tersebut meninggal dunia.
Sejauh ini otoritas Yunani belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai kargo pesawat. Namun unit respons darurat khusus dan pakar militer telah dikerahkan untuk menginvestigasi lokasi kejadian.
Baca: Pesawat Kargo dengan Muatan 'Berbahaya' Jatuh di Yunani
Menurut keterangan Stefanovic, kargo pesawat meliputi peluru mortir dan amunisi latihan. Muatan tersebut telah bertolak dari kota Nis di Serbia pada Sabtu.
"Pesawat mengangku 11,5 ton produk yang dibuat oleh industri pertahanan kami. Pembelinya adalah kementerian pertahanan Bangladesh," tutur Stefanovic.
Ia mengatakan pesawat kargo itu merupakan milik Valir, perusahaan dagang asal Serbia yang tercatat kerap melakukan aktivitas perdagangan peralatan militer dan produk pertahanan lainnya.
Saluran televisi ERT melaporkan bahwa sinyal pesawat langsung hilang tak lama usai pilot meminta pendaratan darurat dari otoritas penerbangan Yunani. Pilot sempat melaporkan adanya masalah mesin. Sebuah video amatir di situs ertnews.gr memperlihatkan sebuah pesawat yang terbakar dan menukik tajam ke tanah.
Seorang sumber senior dari komisi regulator penerbangan sipil Yordania (CARC) membantah laporan awal yang menyebutkan bahwa pesawat tersebut bertolak menuju Yordania.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
