Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebut sanksi Rusia ciptakan krisis energi di Eropa./AFP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebut sanksi Rusia ciptakan krisis energi di Eropa./AFP

Krisis Energi di Eropa Makin Parah, Erdogan Salahkan Sanksi ke Rusia

Marcheilla Ariesta • 06 September 2022 19:32
Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyalahkan sanksi yang dijatuhkan pada Rusia atas invasinya ke Ukraina. Sanksi tersebut, menurutnya, menyebabkan krisis energi di Eropa.
 
Erdogan telah mempertahankan hubungan kerja yang baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mencoba bersikap tetap netral dalam konflik ini, dan memasok Ukraina dengan senjata serta pesawat tak berawak.
 
Ia mengatakan, negara-negara Eropa memanen apa yang mereka tabur dengan memberlakukan pembatasan ekonomi di Rusia.

"Sikap Eropa terhadap Putin, sanksinya, membuat Putin -rela atau tidak- berada pada titik yang mengatakan, 'Jika Anda melakukan ini, saya akan melakukan itu'," ucap Erdogan, dilansir dari Al Arabiya, Selasa, 6 September 2022.
 
Baca juga: Erdogan Yakin Turki Dapat Bantu Atasi Masalah di PLTN Zaporizhzhia
 
"Dia menggunakan semua sarana dan senjatanya. Sayangnya, gas alam adalah salah satunya," sambungnya.
 
Komentar Erdogan ini menggemakan yang disampaikan Kremlin pekan ini. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyalahkan penghentian pengiriman gas Rusia ke Jerman melalui pipa Nord Stream.
 
Rusia menyumbang hampir setengah dari pembelian gas alam Turki sendiri tahun lalu. Ankara berjanji untuk secara perlahan beralih membayar impor Moskow dengan rubel pada pertemuan puncak antara Erdogan dan Putin di Sochi awal bulan ini.
 
Analis percaya kesepakatan itu akan memastikan bahwa Rusia akan terus memasok Turki dengan gas melalui pipa TurkStream yang berjalan di bawah Laut Hitam. Erdogan mengatakan, dia tidak mengharapkan Turki mengalami kekurangan energi tahun ini.
 
"Saya pikir Eropa akan memiliki masalah serius musim dingin ini," katanya. "Kami tidak memiliki situasi seperti itu."
 
Lonjakan harga energi global yang disebabkan oleh gangguan pasokan Rusia telah memicu krisis ekonomi di Turki. Hal ini menyebabkan inflasi tahunan melonjak hingga 80 persen dan nilai lira jatuh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan