Dengan adanya label ekstremis tersebut, orang-orang yang terasosiasi dengan Yayasan Navalny untuk Pemberantasan Korupsi (FBK) dan jaringannya di kantor-kantor regional tak bisa mencalonkan diri sebagai pejabat pemerintahan.
Label tersebut juga membuat seluruh aktivis yang bekerja dengan organisasi tersebut dituntut dan dipenjara. Hal ini dapat berlaku untuk seluruh donatur dan mereka yang memiliki materi FBK.
"Organisasi-organisasi ini tak hanya menyebarkan informasi yang menghasut kebencian dan permusuhan terhadap pemerintahan, tetapi juga melakukan aksi-aksi ekstremis," kata juru bicara untuk jaksa, Alexei Zhafyarof, dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 10 Juni 2021.
Rusia sudah pernah menetapkan 30 organisasi lain seperti ekstremis, diantaranya Al-Qaeda, Islamic State (ISIS), dan Saksi Yehova.
Keputusan pengadilan itu mengakhiri segala perjuangan Navalny dalam membangun jaringan politik luas untuk menantang kepemimpinan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang telah berkuasa sejak 1999--baik sebagai presiden maupun perdana menteri.
FBK didirikan sejak 10 tahun lalu. Organisasi ini menargetkan para pejabat pemerintahan senior dengan cara membagikan video yang menjelaskan dengan detail seluruh tuduhan korupsi terhadap mereka.
Navalny dan kantornya juga mengatur jalannya protes anti-Kremlin dan melakukan strategi Smart-Voting, sebuah proyek untuk mendukung kandidat yang paling memungkinkan untuk mengalahkan calon dari Kremlin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News