Ia dinyatakan meninggal setelah dirawat selama satu minggu di rumah sakit dalam kondisi kritis. Kematiannya pun telah dikonfirmasi oleh keluarga dan kementerian kesehatan Ekuador.
"Kali ini ibuku benar-benar mati. Hidup saya tidak akan sama," kata putranya Gilbert Barbera, dikutip dari New York Post, Senin, 19 Juni 2023.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian kesehatan Ekuador mengatakan bahwa Montoya meninggal akibat stroke iskemik saat dia berada dalam pengawasan intensif di ICU.
Awalnya, pihak rumah sakit menyatakan Montoya meninggal pada 9 Juni setelah dia dilaporkan menderita serangan kardiorespirasi. Namun, dia tiba-tiba bangun setelah menghabiskan waktu sekitar lima jam di dalam peti mati.
Sebuah video menunjukkan anggota keluarga dan petugas medis mengeluarkan wanita itu dari peti mati saat dia terengah-engah. Peti tersebut dibuka karena terdengar suara ketukan dari dalam peti.
Ia pun ditemukan masih sadar ketika peti tersebut dibuka. Setelah itu, Montoya segera dilarikan ke rumah sakit sebelumnya.
Kini, jenazah Montoya akan dibawa kembali ke rumah duka yang sama ketika dia ditemukan masih hidup di dalam peti. Barbera mengatakan bahwa ibunya akan dimakamkan di pemakaman umum.
Hingga saat ini, pihak rumah sakit belum memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait kesalahan deklarasi kematian Montoya. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Ekuador mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kejadian ini.
Laporan awal dari media lokal mengatakan, para ahli berspekulasi bahwa Montoya kemungkinan besar menderita katalepsi. Diketahui, katalepsi adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kekakuan tubuh, penurunan sensitivitas nyeri, dan fungsi tubuh yang lebih lambat, seperti sistem pernapasan.
Sementara itu, saudara perempuan Montoya disebut telah mengajukan keluhan resmi terkait kecelakaan traumatis ini untuk mengidentifikasi dokter yang mengeluarkan sertifikat kematian pertama.
Diketahui, kejadian seperti ini tidak hanya hanya dialami oleh Montoya. Awal tahun ini, seorang wanita berusia 82 tahun ditemukan masih bernapas oleh staf rumah duka setelah dia dinyatakan meninggal dan dibawa ke ruang pemakaman Long Island.
Sekitar waktu yang sama, sebuah panti jompo Iowa menyatakan seorang pasien rumah sakit meninggal dan mengirimnya ke rumah duka ketika dia masih hidup. Akibat tindakan itu, panti jompo tersebut didenda senilai USD10.000. (Arfinna Erliencani)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News