Presiden Honduras Xiomara Castro. Foto: AFP
Presiden Honduras Xiomara Castro. Foto: AFP

Honduras Buka Hubungan dengan Tiongkok, Diplomasi dengan Taiwan Terancam

Marcheilla Ariesta • 15 Maret 2023 17:20
Tegucigalpa: Presiden Honduras Xiomara Castro mengumumkan negaranya akan berusaha menjalin hubungan diplomatik formal dengan Tiongkok. Castro mengumumkannya lewat akun Twitter.
 
Ia telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Eduardo Reina untuk memulai negosiasi dengan Beijing tentang pembukaan hubungan resmi dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
 
Langkah tersebut dapat mengancam hubungan formal Honduras dengan Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahan sendiri di lepas pantai tenggara Tiongkok. Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan telah berjanji untuk menyatukan kembali pulau itu dengan daratan – jika perlu dengan kekerasan.

"Castro berjanji untuk mencari hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Tiongkok selama kampanye kepresidenannya tahun 2021, tetapi setelah menjabat mundur," demikian dikutip dari VOA, Rabu, 15 Maret 2023.
 
"Castro juga mengatakan dia berharap untuk mempertahankan hubungan dengan Taiwan," lanjut mereka.
 
Banyak negara mengalihkan hubungan diplomatik mereka dari Taipei ke Beijing setelah PBB mengakui Beijing sebagai satu-satunya perwakilan resmi Tiongkok di badan dunia tersebut pada 1971.
 
Taiwan saat ini memiliki hubungan formal dengan hanya 14 negara, termasuk Honduras. Dan Tiongkok terus meluncurkan kampanye intensif yang melibatkan perdagangan dan investasi ekonomi untuk meyakinkan negara lain untuk beralih hubungan. 
 
Tercatat empat negara Amerika Tengah lainnya, yakni Kosta Rika, Panama, El Salvador, dan Nikaragua telah memutuskan hubungan dengan Taipei dalam beberapa tahun terakhir.
 
Saat ini, Beijing membiayai pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air di Honduras. Kementerian Luar Negeri Taiwan mengeluarkan pernyataan yang mendesak Tegucigalpa untuk mempertimbangkan dengan hati-hati keputusannya untuk menjalin hubungan dengan Tiongkok dan tidak "jatuh ke dalam perangkap Beijing".
 
Pengumuman itu datang hanya beberapa minggu sebelum Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melakukan perjalanan ke Amerika Tengah.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan