?Kuba kembali pilih Miguel Diaz-Canel sebagai presiden. Foto: AFP
?Kuba kembali pilih Miguel Diaz-Canel sebagai presiden. Foto: AFP

Kuba Kembali Pilih Miguel Diaz-Canel Sebagai Presiden

Medcom • 20 April 2023 19:06
Havana: Kuba kembali pilih Miguel Diaz-Canel sebagai presiden untuk masa jabatan lima tahun ke depan. Upaya itu dilakukan agar keadaan negara yang sedang berjuang mengatasi  krisis ekonomi dan eksodus warganya tidak terdampak. 
 
"Kita harus menghadapi tantangan besar ini tanpa melambat," kata Diaz-Canel, dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 20 april 2023.
 
Dia meminta kabinetnya untuk "menghadapi hambatan dan menyelesaikan ketidak-efisienan" selama lima tahun ke depan.

Diaz-Canal memenangkan kembali pemilihan dengan 459 suara dari total 462 legislator yang hadir. Dia pertama kali menjabat sebagai presiden pada 2018.
 
Sebagian besar legislator menolak perubahan struktural yang diusulkannya untuk sistem politik dan ekonomi Kuba. 
 
"Dia telah menyatakan dirinya sebagai presiden kontinuitas ketika yang diminta negara dan bahkan agenda Partai Komunis sendiri adalah agenda perubahan yang berkelanjutan," kata Arturo Lopez-Levy, seorang analis di Universitas Otonom Madrid.
 
Legislator yang memberikan suara untuk  Diaz juga melakukan pemilihan untuk 470 anggota Majelis Nasional Kuba baru-baru ini. Para kritikus menunjukkan bahwa pemerintah Kuba tidak mengizinkan adanya penantang oposisi.
 
Setengah kandidat dalam pemilihan legislatif pada Maret lalu berasal dari dewan munisipal yang dipilih secara lokal. Sementara  separuh sisanya dinominasikan oleh kelompok yang mewakili masyarakat  seperti serikat buruh.
 
Beberapa tahun terakhir, dampak pandemi covid-19 dan inflasi yang tinggi menghancurkan ekonomi Kuba. 
 
Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu turun sebesar 11 persen pada  2020. Associated Press mencatat harga melonjak sebesar 40 persen dari Januari hingga Oktober tahun lalu.
 
Amerika Serikat juga telah memberlakukan embargo perdagangan terhadap pulau itu sejak tahun 1960-an. Hal itu memperparah situasi ekonomi yang sudah buruk. 
 
Krisis ekonomi Kuba, telah membuat banyak warganya frustasi. Ribuan di antaranya mencoba pindah ke Amerika Serikat. 
 
Pada tahun 2022, Amerika Serikat memperkirakan sebanyak 306.612 orang Kuba atau sekitar 2 persen dari populasi negara pulau tersebut -menyeberangi perbatasan ke selatan.
 
Beberapa warga Kuba juga mencoba datang ke Amerika Serikat melalui jalur laut dengan perahu yang rusak. Banyak di antaranya yang kehilangan nyawa.
Sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023, pejabat mengatakan setidaknya 65 orang Kuba meninggal dalam upaya menyeberangi perairan tersebut.
 
Meski begitu, orang-orang Kuba yang telah sampai di Amerika Serikat seringkali menghadapi deportasi dan penahanan. 
 
Pada Januari, Pemerintahan Presiden Joe Biden mengumumkan akan mengusir para pencari suaka Kuba yang mencoba memasuki Amerika Serikat dari Meksiko.
 
Sebagai gantinya, pemerintahan mengeluarkan program "parole" yang memungkinkan orang-orang Kuba datang dan tinggal di AS selama dua tahun, asalkan mereka memenuhi persyaratan tertentu. Salah satunya memiliki jaminan yang dapat mendukung mereka secara finansial.
 
"Jika Anda mencoba meninggalkan Kuba, Nikaragua, atau Haiti jangan hanya muncul di perbatasan. Tetap di tempat Anda dan ajukan secara legal dari sana," kata Biden. (Vania Augustine Dilia)
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan