Pemukulan terhadap Allan Adam, ketua Athabasca Chipewyan First Nation, menyoroti kasus rasisme di Kanada. Seruan terhadap kasus semacam itu semakin menguat, terutama setelah kematian pria kulit hitam George Floyd di Amerika Serikat.
Video berdurasi sekitar 12 menit memperlihatkan polisi menjatuhkan Adam ke tanah dan memukulinya berkali-kali. Dalam video terlihat polisi beberapa kali memukul kepala Adam.
"Saya mempunyai pertanyaan serius mengenai apa yang sebenarnya terjadi," kata PM Trudeau, dilansir dari laman Stuff.co.nz, Sabtu 13 Juni 2020.
"Investigasi independen harus berlangsung transparan agar kita semua mendapat jawaban," sambungnya.
PM Trudeau menilai insiden pemukulan terhadap Adam bukan kali pertama ini terjadi di Kanada. Ia menyadari bahwa banyak orang kulit hitam dan masyarakat adat di Kanada merasa tidak aman saat berada di dekat polisi.
"Hal semacam ini tidak dapat diterima," tegas PM Trudeau.
Komisioner RCMP Brenda Lucki mengatakan bahwa "rasisme sistem merupakan bagian dari setiap institusi," termasuk jajaran kepolisian yang dipimpinnya. "Sepanjang sejarah negara ini, kita tidak selalu memperlakukan masyarakat adat secara adil," ucap Lucki.
Insiden dimulai saat seorang petugas RCMP mendekati Adam dan istrinya atas masalah pelat nomor yang sudah melewati masa berlaku. Dalam video berdurasi hampir 12 menit, Adam terlihat berselisih paham dengan polisi.
"Saya kesal karena selalu diganggu RCMP," sebut Adam dalam video itu.
Adam dan seorang polisi terus berdebat dengan menggunakan kata-kata kasar. Saat video memasuki durasi 04.45, seorang polisi berusaha menahan istri Adam, dengan memelintir kedua tangannya ke bagian punggung.
Tidak terima, Adam berteriak, "jangan libatkan istri saya" sembari mendorong seorang polisi. Bala bantuan dipanggil, dan polisi mulai menahan Adam. Adam berteriak, "jangan sentuh saya" dengan menggunakan kata kasar.
Satu polisi lainnya kemudian berlari ke arah Adam, menjatuhkannya, dan memukulinya berulang kali sembari berteriak: "Jangan melawan!"
Insiden itu kini tengah diinvestigasi Tim Respons Insiden Serius Akberta. Tim tersebut biasa menangani insiden korban luka yang melibatkan polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News