Para tersangka -,tiga orang Rusia dan seorang Ukraina,- tidak hadir dalam persidangan. Tetapi para hakim diharapkan untuk memutuskan bahwa persidangan dapat dilanjutkan tanpa kehadiran mereka.
Keluarga-keluarga telah memperjuangkan keadilan selama lebih dari setengah dekade bagi para korban yang terbunuh. Pesawat jenis Boeing 777 itu ditembak jatuh di bagian timur Ukraina oleh sebuah rudal buatan Rusia, saat perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.
Hakim Ketua Hendrik Steenhuis menyatakan persidangan terbuka di pengadilan dekat Bandara Schiphol, Amsterdam. Steenuis menambahkan bahwa telah terjadi "kehilangan tragis nyawa manusia dari seluruh dunia" dalam "bencana mengerikan".
Ruang sidang di gedung keamanan tinggi itu penuh dengan kerabat, pengacara dan jurnalis, dengan banyak anggota keluarga diharapkan untuk berbicara selama persidangan.
"Saya pikir hari ini adalah yang paling penting," kata Piet Ploeg, kepala sebuah yayasan untuk korban MH17 yang kehilangan saudara lelakinya, ipar perempuan dan keponakan laki-lakinya dalam penerbangan hancur itu.
"Ini adalah hari pertama kita akan tahu apa yang terjadi, siapa yang bertanggung jawab, mengapa pesawat itu ditembak jatuh, dan pertanyaan seperti apa peran Rusia,” tegas Ploeg, seperti dikutip AFP, Senin, 9 Maret 2020.
"Ada kerabat yang menginginkan perincian detail, yang menginginkan keadilan dilakukan. Dan ada juga yang ingin kehidupan terus berjalan, yang ingin meninggalkan itu semua di belakang mereka,” tutur Ploeg.
Kesenjangan bukti
Jaksa penuntut Belanda tahun lalu menuntut warga negara Rusia Igor Girkin, Sergei Dubinsky, Oleg Pulatov dan warga Ukraina Leonid Kharchenko, atas tragedi itu. Keempatnya dianggap terkait dengan pro-Moskow separatis di Ukraina timur.
Meskipun surat perintah internasional dikeluarkan untuk penangkapan mereka, tidak satu pun dari empat tersangka bisa menghadiri pengadilan.
Rusia telah lama membantah terlibat dalam jatuhnya MH17, dan telah menawarkan serangkaian penjelasan alternatif untuk jatuhnya pesawat. Moskow pada Jumat menuduh Belanda ‘berupaya kasar untuk menekan pengadilan’.
"Pada hari-hari terakhir sebelum sidang, segala sesuatu dilakukan untuk mengisi kekosongan dalam bukti yang disajikan dan untuk menyamarkan pemalsuan fakta dari versi ini sebelumnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Tetapi Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan pada Jumat bahwa persidangan diadakan dalam “independensi penuh" dan merupakan "langkah yang sangat penting untuk mencapai kebenaran dan untuk menemukan keadilan bagi para korban dan kerabat mereka".
Lebih dari dua pertiga dari korban - total 196 - adalah orang Belanda. Sementara 12 WNI juga turut menjadi korban dalam jatuhnya pesawat itu.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memberikan dukungannya pada persidangan, dengan mengatakan bahwa ia ‘percaya penuh’ pada sistem peradilan Belanda dan mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News