Sekjen PBB Antonio Guterres. (Foto: AFP)
Sekjen PBB Antonio Guterres. (Foto: AFP)

PBB: Sekarang Bukan Saatnya Pangkas Pendanaan WHO

Willy Haryono • 15 April 2020 09:06
New York: Sekarang bukan waktu yang tepat untuk menghentikan pendanaan terhadap Organisasi Kesehatan Dunia, di saat komunitas global tengah memerangi pandemi virus korona (covid-19). Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, tak lama usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penghentian pendanaan untuk WHO.
 
"Seperti pernyataan saya pada 8 April, pandemi covid-19 adalah salah satu tantangan paling berbahaya yang dihadapi dunia saat ini. Covid-19 berada di atas semua krisis yang berimbas buruk terhadap kesehatan dan kehidupan sosial serta ekonomi," ungkap Guterres, dikutip dari UN News, Rabu 15 April 2020.
 
Sebelumnya, Trump mengaku telah menginstruksikan jajarannya untuk menghentikan pendanaan untuk WHO. Ia mengatakan bahwa WHO "telah gagal menjalankan tugas dasarnya" dalam merespons pandemi covid-19.
 
Trump menuduh agensi PBB itu telah melakukan kesalahan manajemen dan menutup-nutupi penyebaran covid-19 setelah muncul di Tiongkok pada akhir 2019. Oleh karena itu, Trump menilai WHO harus bertanggung jawab.

Baca: Trump akan Hentikan Semua Pendanaan untuk WHO
 
"WHO berada di garis depan dan mendukung semua negara, terutama yang paling rentan, dengan memberikan panduan, pelatihan, peralatan, dan layanan konkret," sebut Guterres.
 
"Saya meyakini WHO harus didukung, karena merupakan organisasi krusial dalam upaya dunia mengalahkan covid-19," sambungnya.
 
Mengenai klaim AS bahwa WHO tidak becus dalam mengantisipasi ancaman covid-19, Guterres mengatakan bahwa virus itu muncul secara tak terduga dan mengejutkan semua pihak. "Mungkin fakta-fakta yang sama dibaca berbeda oleh entitas yang berbeda pula," kata Guterres.
 
Menurutnya, akan ada waktu saat komunitas global akhirnya memahami sepenuhnya covid-19, mengenai bagaimana virus tersebut bisa muncul dan menyebar dengan cepat.
 
"Mengambil pelajaran berharga (dari covid-19) merupakan hal esensial untuk menghadapi tantangan serupa yang mungkin muncul di masa mendatang," ujar Guterres.
 
AS merupakan penyedia dana terbesar WHO, yang telah menggelontorkan USD400 juta (Rp6,2 triliun) tahun lalu. Angka tersebut berkisar 15 persen dari total anggaran WHO.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan