Misi Tetap Swiss, yang hari ini resmi mengambil alih jabatan sebagai presiden DK PBB, mengumumkan bahwa sidang tersebut akan dimulai pada pukul 10 pagi waktu New York, Amerika Serikat (AS).
Mengutip dari Anadolu Agency, sidang darurat ini diadakan atas permintaan Prancis dan akan dimulai dalam format terbuka, sebelum kemudian dilanjutkan sesi tertutup untuk konsultasi internal antara negara-negara anggota.
Sebelumnya, Dewan Keamanan juga mengadakan dua sesi serupa pada 20 dan 24 September untuk membahas situasi di Lebanon yang semakin memanas.
Ketegangan meningkat drastis setelah serangan Iran terhadap Israel pada Selasa malam, sebagai balasan atas pembunuhan dua pemimpin utama gerakan Hamas dan Hizbullah.
Israel melaporkan bahwa Iran telah meluncurkan sekitar 200 rudal, menyusul pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Nasrallah menjadi target dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada 27 September, sementara Haniyeh tewas dalam serangan saat melakukan kunjungan ke Teheran pada akhir Juli.
Dewan Keamanan PBB kini menghadapi tekanan besar untuk meredakan ketegangan yang bisa semakin memperburuk situasi keamanan di kawasan tersebut. (Angel Rinella)
Baca juga: Penembakan di Tel Aviv Tewaskan 6 Orang Sebelum Serangan Rudal Iran
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News