Jenewa: Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengungkapkan keprihatinannya atas krisis yang semakin meningkat di Lebanon pada Senin kemarin. Ia pun menyerukan deeskalasi mendesak untuk menurunkan ketegangan.
"Krisis yang meningkat di Lebanon begitu mengerikan. Ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka hari ini, di wilayah yang telah hancur oleh perang," tulis Filippo Grandi di media sosial X.
Jumlah korban di kalangan warga sipil "tidak dapat diterima," katanya, mengutip dari Anadolu Agency pada Selasa, 24 September 2024,.
Otoritas kesehatan Lebanon mengatakan 492 orang telah tewas, termasuk 35 anak-anak, dan lebih dari 1.600 orang terluka dalam serangan Israel sejak Senin pagi, dengan ribuan warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka.
"Para pemimpin politik harus membawa solusi. Mengakhiri permusuhan sangat dibutuhkan," tambah Grandi.
Ketegangan meningkat antara Israel dan kelompok Hizbullah asal Lebanon setelah serangan udara Israel pada hari Jumat di pinggiran kota Beirut yang menewaskan sedikitnya 45 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dan melukai puluhan orang.
Hizbullah mengonfirmasi bahwa sedikitnya 16 anggotanya tewas dalam serangan udara tersebut, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan utama Ahmed Wahbi.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok pejuang Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.
Baca juga: Serangan Israel ke Lebanon Tewaskan 492 Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di