Untuk mengakhiri pandemi, Guterres meminta negara-negara dunia dan perusahaan obat untuk meningkatkan kerja sama dalam menyalurkan vaksin Covid-19 "ke setiap orang di semua tempat tanpa terkecuali."
Pernyataan disampaikan Guterres dalam acara Advance Market Commitment Summit 2022 yang diselenggarakan inisiatif kesetaraan vaksin GAVI COVAX. Melalui inisiatif tersebut, jajaran pemimpin global bertekad membantu program vaksinasi di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah.
Pertemuan Aliansi Vaksin GAVI yang dihadiri Guterres ini menghadirkan perwakilan G7, Jerman, Ghana, Indonesia dan juga Senegal.
Dikutip dari situs UN Geneva, Jumat, 8 April 2022, Guterres mengatakan bahwa untuk memberikan vaksin ke miliaran orang yang belum menerimanya, negara-negara dunia harus memenuhi dan meningkatkan komitmen terhadap COVAX.
"Dan itu artinya harus ada sistem pengiriman vaksin yang kuat, termasuk upaya mencegah disinformasi agar vaksinasi bisa diterima warga. Saya juga menyerukan negara-negara dunia untuk membentuk pendanaan baru untuk ACT-Accelator dan COVAX dan tahun ini," ujar Guterres.
Baca: Akhiri Pandemi Covid-19, ACT-A Dorong Negara Kaya Sumbang Dana Rp229 Triliun
Ia mengatakan pertemuan GAVI COVAX kali ini juga menjadi pengingat bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari usai. "Masih ada 1,5 juta kasus pada setiap harinya. Wabah-wabah besar terjadi di Asia, dengan gelombang baru yang kini tengah menyapu Eropa," sebut Guterres.
Beberapa negara, lanjut dia, juga melaporkan angka rata-rata kematian Covid-19 tertinggi sejak awal pandemi di tahun 2020.
Guterres mengatakan penyebaran varian Omicron, yang kini telah bermutasi menjadi Omicron XE, adalah "pengingat betapa cepatnya mutasi dan penyebaran Covid-19, terutama di tengah tidak adanya perlindungan vaksinasi."
"Sepertiga wilayah di planet ini bahkan belum menerima satu pun dosis vaksin Covid-19. Namun di waktu bersamaan, negara-negara berpenghasilan tinggi sedang bersiap memberikan vaksin booster kedua," tutur Guterres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News