Beberapa negara telah menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca atas kekhawatiran yang sama, meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sejauh ini tidak ada bukti kuat untuk menghentikan pemakaiannya.
Wakil Kepala Badan Medis Irlandia, Dr Ronan Glynn, mengatakan bahwa lembaga pengawas Irlandia telah merekomendasikan agar pemakaian vaksin AstraZeneca dihentikan sementara.
Meski ditangguhkan, ia menekankan sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca dapat menyebabkan pembekuan darah.
Laporan pertama mengenai pembekuan darah di tubuh penerima vaksin AstraZeneca berasal dari Austria. Dari laporan perdana itu, beberapa negara Eropa, termasuk Denmark, menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Mengenai penghentian penggunaan ini, Irlandia mengutip laporan mengenai satu kematian dan tiga individu yang dirawat di rumah sakit Norwegia usai menerima vaksin AstraZeneca.
"Menyusul munculnya informasi baru dari Norwegia pada Sabtu malam, dan setelah berdiskusi dengan Otoritas Regulator Produk Kesehatan (HPRA), Komite Penasihat Imunisasi Nasional (NIAC) merekomendasikan bahwa penggunaan vaksin AstraZeneca dihentikan sementara mulai Minggu pagi ini," kata Glynn.
"Belum disimpulkan adanya hubungan antara vaksin AstraZeneca dan kasus-kasus ini. Tapi, berdasarkan prinsip kehati-hatian, NIAC merekomendasikan penghentian sementara dalam program pemberian vaksin AstraZeneca di Irlandia," lanjutnya.
Menurut keterangan dari Otoritas Regulator Produk Kesehatan dan Obat-obatan di Inggris Raya, jutaan orang telah disuntik vaksin AstraZeneca tanpa adanya efek samping signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News