"Jika Anda ingin membahas transparansi, mari kita bahas mengenai pajak Trump," kata Harris dalam debat cawapres yang dilangsungkan pada Rabu, 7 Oktober 2020 malam waktu AS, atau Kamis, 8 Oktober 2020 waktu Indonesia.
Ia melihat laporan The New York Times mengenai catatan pajak Trump. Harris memusatkan perhatiannya pada utang USD400 juta milik Trump yang diyakini harus dibayarkan kepada mitra bisnisnya.
"Supaya semua orang jelas, kalau kita bilang berutang, itu artinya Anda berutang pada seseorang," ucapnya.
"Senang sekali mengetahui kepada siapa presiden AS, panglima tertinggi, berutang uang," imbuh Harris.
Menurutnya, rakyat AS punya hak untuk mengetahui alasan yang mempengaruhi keputusan presiden. "Dan apakah dia membuat keputusan itu untuk kepentingan terbaik bagi rakyat AS, Anda atau kepentingan pribadi?" seru Harris.
Harris menambahkan, pasangannya dalam bursa pemilu AS, Joe Biden berbeda dengan Trump. Biden, kata dia terbuka mengenai keuangannya.
"Joe sangat transparan, selama bertahun-tahun. Satu hal yang kita semua tahu tentang Joe, dia membuka semuanya. Dia jujur, dia berterus terang. Tapi Donald Trump telah menutupi segalanya," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News