Namun dalam versi revisi, tim Trump mencabut permintaan untuk memvalidasi 682.479 surat suara yang dituduh telah diambil tanpa pengawasan dari pihak terkait.
Gugatan tim kampanye Trump di Pennsylvania kini hanya terfokus pada klaim bahwa para pemilih Partai Demokrat diperlakukan lebih istimewa ketimbang pendukung Partai Republik di beberapa distrik.
Meski mengurangi jumlah gugatan, seperti dilansir dari laman Al Jazeera pada Selasa, 17 November 2020, tim kampanye Trump masih berusaha menghalangi proses sertifikasi hasil penghitungan suara.
Dalam gugatan tim Trump disebutkan bahwa "daerah-daerah yang didominasi Demokrat" telah melanggar hukum dengan mengidentifikasi surat suara sebelum hari pemilihan umum.
Jajaran pengacara yang mewakili Demokrat mengatakan bahwa cakupan dari gugatan Republik di Pennsylvania terlalu kecil untuk dapat mengubah hasil pemilu.
Media-media besar AS telah memproyeksikan Joe Biden sebagai pemenang pemilu AS usai perolehan electoral college dan suara elektoralnya melampaui 270. Lewat kemenangan di Georgia, suara elektoral Biden kini mencapai 306. Pada pemilu AS 2016, Trump juga mendapat 306 suara elektoral.
Trump sempat terkesan mengakui kemenangan Biden melalui sebuah tulisan di Twitter pada akhir pekan kemarin. Namun kurang dari dua jam, Trump menarik ucapannya dan mengatakan dirinya tidak pernah mengakui kekalahan apapun.
Baca: Trump Tegaskan Tak Pernah Mengakui Kekalahan Apapun
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News