"Ada beberapa kasus di mana dekrit ini dilanggar," ucap juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov. "Semua kesalahan ini akan diperbaiki," sambungnya, dikutip dari laman rnz.co.nz, Selasa, 27 September 2022.
Terdapat sejumlah laporan bahwa warga tanpa pengalaman militer, atau terlalu tua dan mengalami disabilitas, juga dipanggil untuk menjadi pasukan cadangan.
Pekan kemarin, Putin mengumumkan mobilisasi parsial untuk meningkatkan kekuatan tempur di Ukraina. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa 300.000 tentara cadangan akan dipanggil untuk bertugas.
Namun, sejumlah laporan di media oposisi Rusia mengindikasikan bahwa sekitar satu juta orang dapat dipanggil untuk bertugas. Para pakar militer Barat dan Ukraina mengatakan bahwa keputusan Putin untuk memanggil pasukan cadangan memperlihatkan bahwa pasukan Rusia mengalami kegagalan parah di medan pertempuran Ukraina.
Sejak perintah mobilisasi parsial diumumkan, lebih dari 2.000 orang telah ditahan dalam sejumlah aksi protes di Rusia.
Baca: Tak Pandang Bulu! Rusia Tangkap Ratusan Penentang Mobilisasi, Termasuk Anak-Anak
Dalam sebuah pernyataan pers pada Senin kemarin, Peskov mengakui bahwa ada beberapa kesalahan yang telah dibuat pemerintah. Ia mengatakan bahwa di sejumlah wilayah, "para gubernur sedang bekerja untuk memperbaiki situasi."
Peskov juga mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya keputusan menutup perbatasan dan menerapkan darurat militer di Rusia.
Sejumlah laporan media sebelumnya mengindikasikan bahwa langkah tersebut bertujuan menghentikan calon tentara cadangan melarikan diri ke luar negeri. Sejak perintah mobilisasi diumumkan, banyak pemuda Rusia berusaha meninggalkan negaranya.
Foto satelit memperlihatkan antrean kendaraan panjang di Rusia yang bergerak menuju Georgia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News