"Apa yang terjadi tadi malam bukanlah sebuah serangan," kata Amirabdollahian dalam wawancara dengan Tom Llamas dari kantor berita NBC News.
"Mereka lebih mirip seperti mainan yang dimainkan anak-anak kami – bukan drone," sambungnya, seperti dikutip dari Mehr News Agency pada Sabtu, 20 April 2024.
Amirabdollahian, yang berbicara kepada NBC News di New York saat menghadiri sidang Dewan Keamanan PBB, mengatakan Iran tidak berencana merespons kecuali jika Israel melancarkan serangan signifikan.
"Selama tidak ada tindakan baru Israel yang bertentangan dengan kepentingan kami, maka kami tidak akan bereaksi," ucapnya.
"Jika Israel mengambil tindakan tegas terhadap negara saya, dan hal ini terbukti demikian, maka tanggapan kami akan segera berlangsung dan akan membuat mereka menyesalinya," lanjut Amirabdollahian.
Ia mengatakan serangan ke wilayah Israel pada akhir pekan lalu dimaksudkan hanya sebagai "peringatan." "Kami bisa saja menyerang Haifa dan Tel Aviv. Kami juga bisa saja menargetkan semua pelabuhan ekonomi Israel," sebut Amirabdollahian.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) telah meluncurkan operasi rudal dan drone yang dijuluki 'Operasi Janji Sejati' terhadap Israel pada 13 April sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap gedung konsulat Iran pada 1 April.
Operasi anti-Israel Iran dilakukan oleh Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV) Shahed 131/136, rudal balistik Kheibar Shekan, rudal balistik Emad, dan rudal jelajah Paveh.
Baca juga: Iran Bantah Diserang Israel, Ini Sumber Bunyi Ledakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News