Foto pilot Amerika Serikat dengan latar belakang balon mata-mata Tiongkok. Foto: AFP
Foto pilot Amerika Serikat dengan latar belakang balon mata-mata Tiongkok. Foto: AFP

Pentagon Rilis Selfie Pilot AS dengan Balon Mata-mata Tiongkok

Fajar Nugraha • 23 Februari 2023 20:02
Washington: Seorang pilot Amerika Serikat (AS) yang terbang tinggi di atas balon mata-mata Tiongkok, dicurigai mengambil foto close-up dari bola putih besar hanya sehari sebelum Angkatan Udara menembaknya di lepas pantai South Carolina.
 
Foto menunjukkan bagian atas helm pilot di dalam kokpit pesawat U2, dengan balon terbang di bawah. Gambar diambil pada 3 Februari saat balonnya dekat dengan Kansas.
 
Pentagon merilis gambar itu pada Rabu 22 Februari 2023, lebih dari dua minggu setelah balon itu menjadi berita utama internasional saat transit di Negeri Paman Sam.

Balon itu jatuh pada 4 Februari oleh tembakan dari jet tempur F-22 yang menembakkan rudal AIM-9X Sidewinder. Serangan terjadi setelah balon tidak lagi berada di atas daratan tetapi masih berada di dalam perairan teritorial AS.
 
U2 Dragon Lady adalah pesawat mata-mata AS yang telah beroperasi sejak 1950-an.
 
Pentagon mengumumkan Jumat lalu bahwa kapal Angkatan Laut dan kapal selam telah menyelesaikan pemulihan balon besar dan muatannya, yang jatuh berkeping-keping ke Samudera Atlantik.
 
"Mayoritas balon termasuk muatannya, ditemukan dari dasar laut dan sedang dianalisis oleh FBI,” kata Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh pada Rabu, seperti dikutip AFP, Kamis 23 Februari 2023.
 
Penembakan itu menyebabkan tiga benda kecil lainnya juga ditembak jatuh oleh jet Angkatan Udara dalam jangka waktu delapan hari. Satu benda jatuh di atas Alaska, satu di atas Kanada, dan lainnya di atas Danau Huron. Sementara pencarian objek Alaska dan Danau Huron telah berakhir.
 
Gedung Putih mengumumkan minggu lalu bahwa satuan tugas antarlembaga akan melihat berbagai insiden dan bagaimana menilai tindakan yang akan diambil dengan lebih baik.
 
Balon mata-mata Tiongkok yang dicurigai pertama kali memasuki wilayah udara AS pada 28 Januari sebelum pindah ke wilayah udara Kanada pada 30 Januari. Kemudian masuk kembali ke wilayah udara AS pada 31 Januari, menurut pejabat AS.
 
Tiongkok pun menolak tuduhan mata-mata. Mereka menyebutnya sebagai balon sipil yang digunakan untuk penelitian meteorologi, dan mengecam keras AS karena menembak jatuhnya.
 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan