Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (AFP)

Zelensky: Rusia Lakukan 'Semua Hal' untuk Hentikan Serangan Balasan Ukraina

Willy Haryono • 16 Juli 2023 13:26
Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Rusia mengerahkan "segala sesuatu yang mereka bisa" ke pasukan Kyiv yang sedang berjuang untuk merebut kembali tanah di wilayah selatan dan timur. Pernyataan ini menekankan kembali sifat dari serangan balasan Ukraina yang relatif bergerak lebih lambat dari harapan para sekutu.
 
Pasukan Ukraina hanya mendapat keuntungan kecil sejak meluncurkan kampanye serangan balasan di bulan Juni. Dalam beberapa pekan terakhir, serangan balasan ini tampaknya terhenti di beberapa daerah karena pertahanan Rusia cukup kuat.
 
Jumlah korban jiwa dan luka di kalangan pasukan Ukraina meningkat, dan pejabat Amerika Serikat mengatakan Kyiv juga telah kehilangan kendaraan lapis baja baru yang dikirim Barat.

Zelensky, yang mempertahankan kecepatan serangan balasan, mengatakan dalam pidatonya pada Jumat malam bahwa ia telah mengadakan pertemuan "mendetail" dengan para komandan untuk membahas garis depan dan "logistik" - termasuk senjata dan pertahanan. Dibahas juga penggunaan peluru secara rasional agar tidak cepat habis.
 
"Kita semua harus memahami dengan sangat jelas, sejelas mungkin, bahwa pasukan Rusia di tanah selatan dan timur melakukan segala yang mereka bisa untuk menghentikan prajurit kita," kata Zelensky, dikutip dari laman smh.com.au, Minggu, 16 Juli 2023.
 
"Setiap kemajuan seribu meter, setiap keberhasilan masing-masing brigade tempur kita, patut disyukuri," sambungnya.
 
Zelensky telah berulang kali mendesak sekutu Barat untuk mengirim senjata yang lebih canggih. Ia telah mendapatkan janji baru pekan ini dari para sekutu di KTT NATO di Lituania, termasuk rudal jarak jauh dari Prancis dan lebih banyak amunisi tank dari Jerman.
 
Namun belum jelas seberapa cepat senjata baru ini akan tiba di Ukraina, atau seberapa signifikan dorongan yang bisa diberikan untuk serangan balasan.
 
Salah satu sekutu yang menolak pengiriman senjata ke Ukraina adalah Korea Selatan, yang presidennya, Yoon Suk-yeol, tiba secara mendadak di Ukraina pada Sabtu kemarin. Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuannya dengan Yoon, Zelensky tidak menyebutkan apakah mereka telah membahas bantuan militer atau tidak.
 
Namun ia kemudian mengakui 'ledakan diplomatik' minggu lalu, mencantumkan semua sekutu yang ia temui dan mengatakan di Twitter bahwa ia "berterima kasih" kepada "setiap pemimpin, setiap politisi, tokoh masyarakat, setiap negara yang benar-benar mendukung" Ukraina.
 
Pilihan kata-kata Zelensky menimbulkan resonansi khusus, datang hanya beberapa hari setelah beberapa sekutu menyarankan agar ia menunjukkan lebih banyak rasa terima kasih atas miliaran bantuan militer yang telah ditawarkan.
 
Baca juga:  Kemarahan Presiden Ukraina saat Tidak Langsung Diterima NATO
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan