Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto. Dok. Kemenlu RI
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto. Dok. Kemenlu RI

Pertemuan 2+2 Indonesia-Australia, Isu Pertahanan Kawasan Jadi Fokus Utama

Fajar Nugraha • 09 Februari 2023 23:32
Canberra: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan 2+2 (two plus two) bersama Menhan Prabowo dengan Menlu Australia Penny Wong dan Menhan Richard Marles. Pertemuan ini dilakukan di Australia dengan membahas dua agenda besar.
 
Pertemuan 2+2 terakhir dilakukan di Jakarta pada 2021. Pertemuan ini memiliki arti sangat penting bagi Indonesia dan Australia karena membahas isu strategis politik luar negeri serta pertahanan/keamanan baik yang sifatnya bilateral maupun kawasan dan dunia.
 
Di dalam pertemuan 2+2, dibahas dua agenda besar, yaitu: dinamika Kawasan, yang antara lain membahas mengenai kompetisi major powers di kawasan, keamanan maritim, ASEAN, dan Pasifik; serta kerja sama bilateral, yang antara lain membahas ketahanan ekonomi, kerja sama keamanan siber, dan kebijakan pertahanan.

“Saya ingin mulai dengan pembahasan agenda pertama yaitu dinamika kawasan,” ujar Menlu Retno Marsudi di Canberra, yang dikutip dari video keterangan pers, Kamis 9 Februari 2023.
 
“Beberapa hal yang saya sampaikan dalam pertemuan antara lain: Pertama, Indonesia sangat khawatir terhadap meningkatnya rivalitas di kawasan,” menurutnya.
 
Bagi Retno, jika tidak dikelola dengan baik, rivalitas tersebut dapat menjadi konflik  terbuka yang sangat berdampak terhadap kawasan.
 
Indonesia terus mengajak Australia agar bersama-sama dapat menjadi positive force dalam menjaga kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera. Indonesia juga menyampaikan kembali cara pandang mengenai Indo-Pasifik yang mengedepankan kerja sama inklusif di bidang ekonomi dan pembangunan.
 
“Harapannya, dengan kerja sama inklusif, ketegangan ini dapat diturunkan. Dalam kaitan inilah Indonesia menekankan pentingnya sinergi implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP),” imbuh Menlu Retno.
 
Hal kedua yang disampaikan adalah penekanan mengenai pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional, khususnya UNCLOS 1982, agar laut menjadi kekuatan yang mendukung perdamaian dan kemakmuran. Kondisi kondusif harus diciptakan oleh semua pihak di Laut Tiongkok Selatan.
 
“Saya juga menekankan pentingnya mengatasi tantangan maritim non- tradisional khususnya human trafficking dan IUU fishing,” sebut Retno.
 
Disinilah pentingnya mekanisme kerja sama Kawasan seperti Bali Process yang diketuai bersama oleh Indonesia dan Australia.
 
Pertemuan Bali Process tahun ini akan dilakukan di Adelaide besok. Retno akan bersama Menlu Penny Wong menjadi co-chairs dari pertemuan tersebut.
 
Ketiga, di dalam pertemuan saya telah diminta menjelaskan mengenai prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN.
 
“Saya sampaikan prioritas Keketuaan Indonesia yang mengambil tema “ASEAN Matters, Epicentrum of Growth”, yang memiliki tiga pilar utama:
 
  • Pilar ASEAN Matters yang menekankan pentingnya penguatan kapasitas, kesatuan, dan sentralitas ASEAN agar tetap relevan dan penting bagi rakyat dan dunia.
  • Pilar Epicentrum of Growth yang menekankan pentingnya menjadikan ASEAN tetap sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di tengah situasi global yang gloomy saat ini.
  • Pilar Implementasi AOIP dimana akan terus didorong kerja sama konkret di empat area prioritas yaitu konektivitas, maritim, SDGs, dan kerja sama ekonomi lainnya.

Saya juga jelaskan mengenai flagship events Keketuaan Indonesia di bawah payung ASEAN Indo-Pacific Forum yang merupakan implementasi dari AOIP dan mengundang partisipasi Australia.
 
Keempat, dalam pertemuan, menlu juga menjelaskan mengenai komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan engagement dengan Pasifik, termasuk melalui Triangular Cooperation dengan Australia dan terus meningkatkan engagement kita dengan PIF dan MSG.
 
“Indonesia berupaya untuk menghubungkan Pasifik dengan kawasan Indo-Pasifik secara lebih luas dan juga tentunya dengan dunia. Indonesia percaya stabilitas dan kemakmuran di Pasifik akan berkontribusi terhadap stabilitas dan kemakmuran Indo-Pasifik,” pungkas Menlu.
 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan