Mantan komandan Taliban itu sudah berada dalam tahanan AS. Keputusannya dijatuhkan jaksa federal di New York pada Kamis, 7 Oktober 2021.
Kantor Kejaksaan AS di Manhattan mengatakan, Haji Najibullah didakwa dalam 13 dakwaan oleh pengadilan federal. Dia sebelumnya didakwa dalam penculikan seorang jurnalis Amerika pada 2008.
"Dakwaan baru menggantikan dakwaan sebelumnya dan termasuk terkait insiden itu," kata jaksa dilansir dari New York Post, Jumat, 8 Oktober 2021.
Jaksa mengatakan, Najibullah saat itu menjabat sebagai komandan Taliban di Provinsi Wardak Afghanistan yang berbatasan dengan ibu kota Kabul.
Dia didakwa terkait serangan militan Taliban di bawah komandonya terhadap konvoi militer AS dengan senjata otomatis, granat berpeluncur roket dan bahan peledak lainnya.
Serangan itu menewaskan Sersan Angkatan Darat AS Kelas Satu Matthew Hilton dan Joseph McKay, Sersan Mark Palmateer dan penerjemah Afghanistan mereka.
"Najibullah juga didakwa sehubungan dengan serangan oleh militan di bawah komandonya menggunakan granat berpeluncur roket yang menjatuhkan helikopter militer AS," lanjut jaksa.
Mereka mengatakan tidak ada tentara yang tewas dalam serangan itu.
Sebuah pernyataan dari jaksa mengatakan, Najibullah didakwa membunuh warga negara AS, memberikan dukungan material untuk tindakan terorisme yang mengakibatkan kematian, penyanderaan, penculikan dan tuduhan lainnya. Pernyataan itu mengatakan tuduhan itu membawa hukuman maksimum seumur hidup di penjara.
Surat dakwaan itu tidak menyebutkan nama jurnalis, tetapi seorang pejabat penegak hukum yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, bahwa kasus tersebut melibatkan David Rohde, mantan koresponden New York Times dan Reuters yang diculik oleh Taliban pada 2008. Rohde, seorang Pemenang Hadiah Pulitzer melarikan diri pada Juni 2009.
Najibullah mengaku tidak bersalah pada November lalu di pengadilan federal Manhattan setelah dakwaan sebelumnya. Najibullah ditangkap dan dipindahkan ke Amerika Serikat dari Ukraina. Jaksa mengatakan dia tetap dalam tahanan federal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News