Dilansir dari laman Arutz Sheva pada Minggu, 27 Juni 2021, petugas juga meminta masyarakat di dekat lokasi parade LGBT Pride untuk membubarkan diri.
Otoritas Turki telah melarang parade semacam itu sejak 2014, saat lebih dari 100 ribu orang memenuhi berbagai ruas jalan utama di Istanbul.
Peserta parade tahun ini dilaporkan berusaha menghindari patroli polisi dengan cara beraksi di jalan-jalan kecil kota Istanbul. Namun petugas tetap dapat mendeteksinya dan langsung membubarkan kerumunan dengan gas air mata.
Media lokal memperlihatkan polisi antihuru-hara yang menarik dan mendorong peserta parade. Beberapa peserta terlihat mengibarkan bendera berwarna pelangi yang identik dengan gerakan LGBT.
Menurut laporan kantor berita AFP, salah satu juru kamera mereka ikut ditangkap polisi. Beberapa foto memperlihatkan fotografer AFP bernama Bulent Kilic ditekan polisi di badan jalan dalam kondisi telungkup.
Kilic mengatakan kameranya rusak saat ditangkap polisi. Usai dibebaskan, Kilic melayangkan laporan "penangkapan dengan aksi kekerasan" kepada kepolisian setempat.
Pada Juli 2019, parade LGBT di Istanbul juga diwarnai gas air mata. Kala itu, wali Kota terpilih Istanbul Ekrem Imamoglu mengatakan kepada para jurnalis bahwa grup apapun seharusnya bebas mengemukakan pendapat mereka, selama aksi tersebut tidak mengganggu ketertiban umum dan perdamaian.
Grup Amnesty International mengecam larangan parade LGBT. Menurut mereka, larangan ini adalah bentuk penghapusan kehadiran kolektif grup tertentu, dalam hal ini LGBT.
Baca: Parade LGBT di Istanbul Diwarnai Gas Air Mata
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
