Presiden AS Joe Biden berbicara mengenai situasi Afghanistan di Gedung Putih, Washington, 16 Agustus 2021. Foto: AFP/Brendan Smialowski
Presiden AS Joe Biden berbicara mengenai situasi Afghanistan di Gedung Putih, Washington, 16 Agustus 2021. Foto: AFP/Brendan Smialowski

Metro Siang

Pro dan Kontra Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan

MetroTV • 18 Agustus 2021 21:00
Jakarta: Percepatan pengambilan kekuasaan oleh kelompok Taliban mengakibatkan ketegangan di Afganistan. Kebijakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan menimbulkan pro dan kontra.
 
Joe Biden dalam pidatonya di gedung putih menjelaskan alasannya menarik pasukan AS dari Afghanistan.
 
"Tentara Amerika ke Afganistan untuk membalas pelaku serangan 11 September 2001, dan target ini telah tercapai," tutur Biden dalam pidatonya di gedung putih, Amerika Serikat, Rabu, 18 Agustus 2021.

Biden menyebut sejak 20 tahun lalu tentara Amerika Serikat pergi ke Afghanistan untuk memastikan kelompok Al-Qaeda tidak menggunakan Afganistan untuk menyerang AS, dan target ini telah tercapai, AS melemahkan Al-Qaeda dan telah membereskan Osama Bin Laden.
 
Biden menegaskan tidak ingin mewariskan perang Afghanistan ke penerusnya setelah ia dan tiga presiden sebelumnya harus disibukkan dengan perang ini.
 
"Kini saatnya akhiri keterlibatan AS di Afghanistan, pasukan AS seharusnya tidak ikut berperang dan gugur,” katanya.
 
Biden tidak mau mengorbankan lebih banyak pasukan AS, sedangkan tentara dan pemerintah Afghanistan sendiri tidak terlibat.
 
Sebuah survei dari salah satu universitas di AS menunjukkan bahwa, 62 persen responden mendukung kebijakan pemerintah AS menarik pasukan dari Afghanistan. Namun, kritikan keras datang dari tokoh partai oposisi Republik.
 
"Saya kira ini tanggung jawab AS untuk mencegah negara Afghanistan menjadi sarang teroris," kata Ketua Senat Amerika Serikat Mitch McConnell dari Partai Republik  dalam tayangan Metro Siang.
 
Dalam pertemuan darurat dewan keamanan PBB, Sekjen PBB menyerukan agar dunia bekerja sama mencegah Afghanistan kembali menjadi tempat pelatihan teroris. (Imanuel Rymaldi Matatula)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan