Rusia telah memediasi perjanjian gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan pada 9 November. Di bawah perjanjian ini, Rusia mengirim pasukan penjaga perdamaian ke dalam dan sekitar Nagorno-Karabakh.
"Hari ini, 556 orang dipindahkan dari Yerevan ke Stepanakert. Lebih dari 39.700 pengungsi tempat kembali ke rumahnya masing-masing di Nagorno-Karabakh," ujar Kemenhan Rusia, dilansir dari laman Tass.
Pasukan penjaga perdamaian Rusia disiagakan di Nagorno-Karabakh untuk memastikan gencatan senjata tetap dipatuhi Armenia dan Azerbaijan. Dalam menjaga gencatan senjata ini, penjaga perdamaian Rusia membangun pos pengawas di sejumlah titik di wilayah sengketa tersebut.
Pusat komando pasukan penjaga perdamaian Rusia berada di Stepanakert, ibu kota de facto dari Nagorno-Karabakh. Situasi seputar Nagorno-Karabakh diawasi secara seksama selama 24 jam demi mencegah meletusnya kembali konflik.
Senin kemarin, Armenia dan Azerbaijan mulai bertukar tahanan, sebuah skema yang juga diatur dalam perjanjian gencatan senjata antar kedua negara.
Otoritas Armenia mengatakan, pesawat Rusia yang mengangkut 44 tahanan telah mendarat di bandara Erebuni di ibu kota Yerevan pada Senin, 14 Desember. Azerbaijan juga mengonfirmasi bahwa pesawat yang membawa sejumlah tahanan telah mendarat di tanah air.
Baca: Armenia dan Azerbaijan Mulai Bertukar Tahanan
Pertempuran antar Armenia dan Azerbaijan yang meletus pada September lalu telah menewaskan lebih dari 5.600 orang di kedua kubu. Ini merupakan pertempuran terburuk kedua negara sejak awal 1990-an.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News