Kepolisian Negara Bagian Washington menuliskan via Twitter pada Sabtu malam bahwa penembakan terjadi usai bentrokan di dekat gedung kapitol di Olympia. Seorang tersangka telah berhasil ditahan.
Sementara di wilayah ibu kota, kepala komunikasi Departemen Pemadam Kebakaran Washington DC Doug Buchanan mengatakan kepada AFP bahwa empat orang telah ditusuk dan dilarikan ke rumah sakit "dalam kondisi serius."
Dilansir dari laman TRT World pada Senin, 14 Desember 2020, belum diketahui berasal dari kelompok mana korban penusukan dan penembakan tersebut. Dalam bentrokan, grup kontroversial supremasi kulit putih Proud Boys hadir di tengah kerumunan.
Kantor berita New York Times melaporkan, 23 orang telah ditangkap selama berlangsungnya bentrokan. Lebih dari 100 personel dari unit polisi antihuru-hara telah dikerahkan untuk membubarkan bentrokan.
Menurut otoritas setempat, empat penangkapan telah dilakukan, dan empat aparat terluka saat berusaha melerai ketegangan antar pendukung dan penentang Trump.
Kehadiran para loyalis Trump bertujuan memperlihatkan kekuatan jumlah massa, yang terjadi dua hari sebelum para Electoral College bertemu untuk secara resmi menyatakan Joe Biden sebagai presiden ke-46 AS.
Trump, yang masa jabatannya berakhir pada 20 Januari 2021, masih menolak mengakui kekalahan. Ia tetap berpegang teguh pada klaim bahwa pemilu AS dipenuhi kecurangan. Klaim tersebut telah ditolak pengadilan di level negara bagian, federal, dan bahkan dimentahkan oleh Mahkamah Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News