CNN mengutip orang-orang yang dekat dengan perencanaan transisi tersebut. Mereka melaporkan bahwa tim Trump menggunakan perusahaan swasta untuk melakukan pemeriksaan para kandidat menteri.
Trump dan sekutu-sekutunya menilai bahwa sistem yang dilakukan FBI berjalan secara lambat. “Menurut mereka, hal tersebut dapat menghambat kemampuannya untuk segera mulai melaksanakan agendanya,” ujar laporan CNN.
Hal tersebut disampaikan oleh orang-orang yang diberi penjelasan mengenai rencana tersebut seperti dikutip oleh media televisi tersebut.
Langkah mengabaikan pemeriksaan latar belakang yang dianggap bertentangan dengan norma lama di Washington dan menunjukkan ketidakpercayaan Trump terhadap lembaga keamanan nasional.
“Tak hanya itu, Trump juga secara pribadi meragukan perlunya pemeriksaan latar belakang penegakan hukum,” lanjut laporan tersebut.
Diskusi dimulai ketika Trump mengusulkan beberapa kandidat kontroversial untuk posisi-posisi penting di pemerintahan, di antaranya adalah Matt Gaetz sebagai Jaksa Agung dan Tulsi Gabbard sebagai Direktur Intelijen Nasional.
NBC News juga melaporkan Partai Republik di Senat AS akan meneliti pencalonan Gaetz. Ia kini tengah menghadapi penyelidikan Komite Etik DPR atas tuduhan pelanggaran seksual, penggunaan obat-obatan terlarang dan tuduhan lainnya.
Baca juga: Penuh Kontroversi, Inilah Tim Pilihan Trump untuk Masa Jabatan Kedua
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News