Dilansir dari Bernama, Rabu, 22 Desember 2021, Lavrov mengatakan, percakapan telepon antara ajudan Presiden Rusia Yuri Ushakov dan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, baru-baru ini merupakan respons kedua negara terkait jaminan keamanan yang diinginkan Rusia.
Hal tersebut diungkapkan Lavrov usai bertemu Menlu Negeri Bosnia dan Herzegovina, Bisera Turkovic, di kota resor Sochi.
“Panggilan telepon ini menunjukkan kesiapan AS untuk memulai dialog secara bilateral dan juga mengenai masalah hubungan Rusia-NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara),” kata Lavrov seperti dikutip AA.
Pejabat berusia 71 tahun tersebut menambahkan, terdapat pemahaman mengenai seperti format pembicaraan nantinya, dan organisasi-organisasi apa saja yang akan dilibatkan.
"Masalah ini perlu dibahas secara serius dalam OSCE (Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama Eropa),” ujar Lavrov.
Isu seputar jaminan keamanan ini terkait dengan ketegangan di perbatasan Ukraina, di mana Rusia terus meningkatkan jumlah pasukannya. AS dan NATO menuduh Rusia hendak menginvasi Ukraina, namun Moskow membantahnya.
Baca: Bersitegang dengan AS, Dubes Rusia: Sanksi Bukan Gaya Kami
Alih-alih menarik mundur pasukannya dari perbatasan dekat Ukraina, Rusia ingin terlebih dahulu meminta jaminan keamanan dari AS dan NATO. Rusia ingin NATO tidak melakukan aktivitas militer di wilayah Eropa timur, termasuk Georgia dan Ukraina.
Rusia tidak ingin kedua negara itu bergabung dalam aliansi NATO. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id