KBRI Lima menggelar webinar berjudul Mainstreaming Diversity: Preserving Local Wisdom of Indonesia and Peru pada 16 Desember 2021. (Kemenlu RI)
KBRI Lima menggelar webinar berjudul Mainstreaming Diversity: Preserving Local Wisdom of Indonesia and Peru pada 16 Desember 2021. (Kemenlu RI)

KBRI Lima Promosikan Kearifan Lokal Indonesia di Peru

Willy Haryono • 22 Desember 2021 20:29
Lima: Dalam rangka memperingati dua abad kemerdekaan (Bicentenario) Peru dan 76 tahun kemerdekaan Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru menggelar sejumlah kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan kearifan lokal Indonesia dan Peru. Salah satunya ialah webinar yang digelar bersama Campaign.com pada Kamis, 16 Desember 2021 melalui Zoom.
 
Webinar tersebut bertajuk "Mainstreaming Diversity: Preserving Local Wisdom of Indonesia and Peru" (Mengarusutamakan Keragaman: Melestarikan Kearifan Lokal Indonesia dan Peru). Webinar yang dibuka oleh Duta Besar Indonesia untuk Peru dan Bolivia, Marina Estella Anwar Bey, ini menghadirkan dua pembicara; Andres Valladolid dari Komisi Nasional untuk Perlindungan Akses ke Keanekaragaman Hayati Peru dan Pengetahuan Kolektif Masyarakat Adat, dan Antonius Yudi Triantoro sebagai Direktur Perdagangan, Perindustrian, Komoditas dan Kekayaan Intelektual, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
 
Acara yang disiarkan langsung di kanal YouTube Campaign.com dan Facebook KBRI Lima ini menggambarkan bagaimana Indonesia dan Peru adalah rumah bagi berbagai kelompok etnis yang berkontribusi pada keragaman budaya di kedua negara. Berbagai kelompok etnis ini memiliki banyak pengetahuan tradisional serta kearifan lokal yang merupakan bagian dari cara hidup mereka dan penting untuk dilestarikan.

"Hubungan diplomatik Indonesia dan Peru sudah berlangsung selama lebih dari 40 tahun, karenanya penting bagi kita untuk saling mengenal dan menghargai budaya masing-masing negara. Disamping itu juga, perlu melakukan kegiatan yang menguntungkan bagi hubungan dua negara termasuk saling tukar informasi tentang upaya pelestarian budaya lokal," ucap Dubes Marina Estella Anwar Bey, dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Rabu, 22 Desember 2021.
 
Andres Valladolid sebagai pembicara juga memaparkan pentingnya melestarikan warisan alam dan budaya yang dimiliki sebuah negara.
 
"Di Peru keanekaragaman hayati dan pengetahuan tradisional dianggap sangat penting dan dihargai, sehingga dilindungi secara sistematis. Kami memiliki komisi nasional yang didedikasikan untuk isu tersebut, terdiri dari perwakilan dari 13 institusi yang ada di Peru. Komisi ini bertugas mengembangkan tindakan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menghindari tindakan biopiracy dengan tujuan melindungi kepentingan negara Peru. Ada pula aturan hukum yang mengikat tentang hak paten dan hak cipta," tuturnya. ?
 
Menurut Andres, permohonan dan pemberian hak paten sudah seharusnya dilakukan dengan sederhana, tapi tetap mengutamakan ketelitian agar kekayaan sumber daya hayati dan kearifan lokal yang ada tercatat dengan lengkap. Bahkan, Komisi Nasional Anti-Biopiracy Peru juga telah bekerja untuk mengidentifikasi dan melacak permohonan paten yang diajukan atau diberikan di luar negeri yang terkait dengan sumber daya hayati atau kearifan lokal Peru.
 
"Perlu diketahui juga bahwa permohonan paten ini tidak dikenakan biaya sama sekali dan kami bekerja berdampingan dengan masyarakat adat," tambah Andres.?
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan