Setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menerapkan undang-undang darurat pekan ini, polisi bergerak pada Jumat pagi untuk menangkap puluhan pedemo di area unjuk rasa. Petugas juga menderek setidaknya 24 truk yang menghalangi ruas jalan.
Beberapa bentrookan terjadi antara polisi dan pengunjuk rasa yang menyanyikan lagu nasional Kanada, "O, Canada!" Meski puluhan pedemo ditangkap, masih banyak sopir truk yang bertahan di jalan dalam menentang mandat vaksin Covid-19.
"Kebebasan tidak pernah bisa didapatkan secara gratis," ucap seorang sopir truk bernama Kevin Homaund dari Montreal. "Memang kenapa jika mereka menangkap dan menjebloskan kami ke penjara?" sambungnya, dikutip dari The Hill.
Operasi penangkapan demonstran di Ottawa pada Jumat kemarin terlihat seperti aksi protes gelombang terakhir dari gerakan "Konvoi Kebebasan" di Kanada. Unjuk rasa serupa terjadi di beberapa negara lain, mulai dari Selandia Baru hingga ke Eropa.
Baca: Polisi Mulai Tangkapi Para Pemimpin Protes Truk Kanada
Pemblokadean ruas jalan oleh demonstran di jembatan Ambassador Bridge yang menghubungkan AS dan Kanada telah berakhir pada akhir pekan kemarin. Blokade lainnya di Manitoba juga telah berakhir secara damai.
Kamis kemarin, PM Trudeau hadir di hadapan parlemen Kanada dalam mendiskusikan pentingnya menerapkan UU darurat untuk mengakhiri aksi protes.
"Blokade dan pendudukan ruas jalan adalah tindakan ilegal," tegas PM Trudeau. "Mereka adalah ancaman bagi perekonomian dan hubungan kita dengan mitra-mitra dagang. Mereka adalah ancaman bagi rantai pasokan dan ketersediaan bahan-bahan pokok seperti makanan dan obat-obatan. Mereka ancaman bagi keamanan publik," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News