Menurutnya, mereka setuju untuk memulai pekerjaan yang diperlukan, yakni mendirikan misi bantuan militer Uni Eropa untuk Ukraina.
"Ada banyak prakarsa pelatihan dalam perjalanan, tetapi kebutuhannya sangat besar dan kami perlu memastikan koherensi upaya ini," ucap Borrell kepada awak media, dilansir dari Malay Mail, Rabu, 31 Agustus 2022.
"Saya dapat mengatakan bahwa semua negara anggota setuju dengan jelas tentang hal itu, dan kini sedang melakukan pekerjaan yang diperlukan untuk menentukan parameter untuk misi bantuan militer Uni Eropa untuk Ukraina," sambungnya.
Perang Rusia-Ukraina sudah terjadi selama enam bulan sejak 24 Februari. Sejauh ini, peperangan tersebut telah menewaskan ribuan orang tewas, termasuk anak-anak.
PBB sudah menyerukan agar gencatan senjata dilakukan kedua negara. Namun, hasilnya nihil.
Perang ini menyebabkan berbagai krisis di seluruh dunia, seperti krisis makanan, minyak dan energi. Indonesia juga mulai terkena dampaknya, yakni kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan juga makanan seperti mi instan.
Baca: Arti Penting Status Kandidat Resmi Uni Eropa untuk Ukraina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News