Asap dari pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan Armenia terlihat di Nagorno-Karabakh. (AFP)
Asap dari pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan Armenia terlihat di Nagorno-Karabakh. (AFP)

Armenia dan Azerbaijan Sepakati Gencatan Senjata yang Dimediasi AS

Willy Haryono • 26 Oktober 2020 06:34
Washington: Armenia dan Azerbaijan telah menyepakati gencatan senjata terbaru yang dimediasi Amerika Serikat. Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, perjanjian tercapai usai berlangsungnya negosiasi intens antar kedua negara bertikai.
 
Gencatan senjata terbaru ini, yang merupakan kali ketiga sejak meletusnya konflik Armenia-Azerbaijan pada 27 September, dijadwalkan berlaku mulai Senin, 26 Oktober 2020.
 
Minggu kemarin, pernyataan gabungan telah dirilis AS, Armenia dan Azerbaijan. Ketiganya mengatakan bahwa "gencatan senjata kemanusiaan" akan dimulai pada Senin pagi pukul 08.00 di zona konflik Nagorno-Karabakh.

Pengumuman disampaikan usai berlangsungnya diskusi antara Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun, Menlu Armenia Zohrab Mnatsakanyan, dan Menlu Azerbaijan Jeyhun Bayramov.
 
Jumat kemarin, menlu Armenia dan Azerbaijan berdialog dengan Menlu AS Mike Pompeo di Washington. Kala itu Pompeo mendorong kedua negara untuk mematuhi gencatan senjata sebelumnya dan mencari solusi damai.
 
Dalam gencatan senjata ketiga ini, Presiden AS Donald Trump mengucapkan selamat via Twitter.
 
"Selamat kepada Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev yang baru saja menyetujui gencatan senjata. Banyak nyawa akan terselamatkan. Saya bangga kepada tim Pompeo dan Biegun yang mendorong perjanjian ini," tulisnya.
 
Dua gencatan senjata sebelumnya merupakan hasil mediasi Rusia. Namun keduanya gagal karena aksi pertempuran tetap berlangsung. Kamis mendatang, mediator dari Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) akan kembali bertemu untuk mendiskusikan konflik Armenia-Azerbaijan.
 
Nagorno-Karabakh diakui komunitas internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, namun berada di bawah kendali etnis Armenia.
 
Baca:  Armenia dan Azerbaijan Kembali Saling Tuduh usai Dialog Washington
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan